ADAPTASI BEBERAPA JENIS IKAN HIAS LAHAN GAMBUT DI LINGKUNGAN TERKONTROL

Abstract: Adaptasi merupakan proses alami, untuk memunculkan karakter-karakter tertentu yang mengarah kepada fitness atau seleksi. Selama proses adaptasi terjadi kompensasi terhadap perubahan lingkungan melalui perubahan karakter, di mana karakter-karater tersebut tidak muncul pada kondisi normal. Ikan yang berasosiasi lahan gambut adalah ikan-ikan yang memiliki kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan yang ekstrem dan sempit. Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses adaptasi beberapa jenis ikan hias lahan gambut di lingkungan terkontrol melalui pendekatan lingkungan. Penelitian dilakukan dalam dua tahap, yaitu koleksi ikan dari alam dan pemeliharaan di lingkungan terkontrol, parameter yang diamati adalah pertumbuhan dan kemunculan warna ikan hias. Hewan uji dikoleksi dari perairan gambut Provinsi Riau dan Jambi selanjutnya dipelihara di Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Ikan Hias (BPPBIH). Ikan yang digunakan adalah ikan Flaying fox Epalzeorhynchos kalopterus, ikan Sae (Crossocheilus siamensis) dan ikan botia hijau/langli (Syncrossus hymenophysa) untuk adaptasi wadah pemeliharaan, Puntius pentazona dan Puntius hexazona digunakan pada penelitian adaptasi terhadap media pemeliharaan yaitu kandungan bahan organik berbeda (20-50 ppm dan 200-300 ppm). Sedangkan pengamatan biologi reproduksi dilakukan melalui dua pendekatan yaitu identifikasi jenis kelamin (deterninasi sex) dilakukan terhadap ikan Pangio kuhli, Mystus bimaculatus, Silurichthys hasselti, dan Rasbora doriocellata dan evaluasi kematangan gonad diamati terhadap ikan Mystus bimaculatus dan Kryptopterus minor. Hasil penelitian menunjukkan ikan hias hasil tangkapan alam lebih mudah beradaptasi dengan wadah pemeliharaan lebih luas berupa bak semen, dengan kandungan bahan organik media pemeliharaan lebih tinggi (200-300 ppm). Jenis kelamin beberapa ikan hias lahan gambut dapat dibedakan dengan menggunakan ciri sekunder seperti genital papila pada ikan jantan M. bimaculatus, warna hijau tua pada sisi perut betina ikan P. kuhli, tubuh lebih ramping dan berwarna gelap pada ikan jantan S. hasselti sedangkan pada ikan R. doriocellata ikan jantan memiliki ukuran tubuh lebih kecil dibandingkan ikan betina. Kematangan gonad ikan M. bimaculatus dan K. minor dapat dilakukan melalui induksi hormon estradiol. Proses adaptasi ikan hias lahan gambut selayaknya memperhatikan aspek aspek berikut: wadah pemeliharaan yang lebih luas, kandungan bahan organik media pemeliharan dan upaya pemijahan dengan mengenali jenis kelamin, serta memacu tingkat kematangan gonad ikan yang dipelihara.
Keywords: adaptasi; domestikasi; ikan hias; lahan gambut
Penulis: Melta Rini Fahmi, Mohammad Zamroni, Bastiar Nur, Asep Permana
Kode Jurnal: jpperikanandd160286

Artikel Terkait :