UPAYA, LAJU TANGKAP, DAN ANALISIS USAHA PENANGKAPAN UDANG PEPEH (METAPENAEUS ENSIS) DENGAN TUGUK BARIS (FILTERING DIVICE) DI PERAIRAN ESTUARIA SUNGAI BANYUASIN, SUMATERA SELATAN

ABSTRACT: Perairan estuaria merupakan daerah pertemuan air tawar dan laut. Secara ekologi, mempunyai karakteristik yang khas dan dinamis. Estuaria sebagai daerah perangkap unsur hara yang menjadikan perairan ini relatif lebih subur. Di pantai timur Sumatera Selatan yang menghadap Selat Bangka, perairan estuaria dibentuk oleh muara Sungai Upang, Sungai Musi, Sungai Banyuasin, dan Sungai Sembilang. Di perairan ini aktivitas penangkapan ikan sangat berkembang. Tuguk baris merupakan salah satu alat tangkap yang sangat berkembang dari 13 jenis alat tangkap yang ada diperairan ini. Penelitian ini untuk mengetahui laju tangkap dan analisis usaha penangkapan udang pepeh (Metapenaeus ensis) dengan alat tangkap tuguk baris (filtering divice) telah dilakukan pada tahun 2006 di perairan estuaria Sungai Banyuasin. Data diperoleh dengan cara pengamatan dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa upaya penangkapan berdasarkan pada jumlah hari operasi berkisar antara 8-19 hari per bulan atau 160 hari per tahun. Laju tangkap udang pepeh rata-rata 4,84±2,49 kg per unit jaring tuguk atau upaya, setara dengan 774,40 kg per jaring per tahun. Komposisi bobot hasil tangkapan adalah udang 90,46% dan ikan 9,54%. Analisis operasional terhadap 34 buah jaring tuguk selama 1 tahun sebagai berikut biaya investasi awal Rp.80.240.000, total biaya tetap dan biaya operasional Rp.53.780.000, pendapatan bersih antara Rp.10.140.000-145.596.000, atau ratarata Rp.77.868.000 atau Rp.1.622.000 per kepala keluarga per bulan. B/C ratio 2,44. Ditinjau dari analisis usaha, penangkapan udang pepeh dengan alat tangkap tuguk baris menguntungkan.
KEYWORDS: upaya; laju tangkap; udang pepeh; tuguk; estuary
Penulis: Rupawan, Emmy Dharyati
Kode Jurnal: jpperikanandd090160

Artikel Terkait :