UJICOBA RANGSANGAN PEMIJAHAN INDUK ABALON (Haliotis squamata) DENGAN BERBAGAI METODE
ABSTRAK: Metode rangsangan
pemijahan pada umumnya diterapkan dalam upaya memproduksi larva abalon di hatcheri.
Penelitian ini bertujuan mengevaluasi metode pemijahan induk abalon Haliotis
squamata yang diperoleh dari perairan Bali Selatan guna menghasilkan telur dan
larva untuk produksi benih abalon. Wadah percobaan menggunakan plastik
berbentuk selinder berkapasitas 20 L sebanyak 8 buah dan ditempatkan
masing-masing sebanyak 4 - 5 ekor induk abalon jantan dan betina secara
terpisah. Perlakuan rangsangan pemijahan induk abalon menerapkan metode yang
berbeda, yaitu: (A) dialiri air laut yang disinari ultraviolet, (B) perendaman
dengan campuran larutan Hydrogen peroxide (H2O2) 6% selama 3 jam, (C) air laut
dari sand filter dinaikkan suhunya secara perlahan hingga 2–3 oC dari suhu awal
media, (D) air laut ditambahkan oksigen murni melalui aerasi dengan kecepatan 4-5
L/menit selama 3 jam, masing-masing perlakuan dengan 4 kali ulangan. Semua
induk didesikasi (pengeringan) selama 2 jam sebelum diberi perlakuan. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dari metode rangsangan yang diterapkan
terhadap prosentase pemijahan abalon. Metode rangsangan yang lebih sesuai untuk
pemijahan induk abalon H. squamata adalah dengan penambahan oksigen murni
melalui aerasi dengan kecepatan 4-5 L/menit selama 3 jam dengan rata-rata
pemijahan induk jantan dan betina masing-masing sebesar 15,79% dan 42,10%.
KATA KUNCI: Haliotis squamata,
rangsangan pemijahan, telur, larva
Penulis: Ibnu Rusdi, Riani
Rahmawati, Bambang Susanto, dan Nyoman Adiasmara Giri
Kode Jurnal: jpperikanandd110354