TINGKAT PEMANFAATAN TUMBUHAN PENGHASIL WARNA PADA USAHA TENUN IKAT DI KABUPATEN SUMBA TIMUR

ABSTRAK: Pembuatan kain tenun ikat Sumba Timur sampai saat ini menggunakan pewarna alam yang dihasilkan dari tumbuhan. Penelitian ini bertujuan (1) mengidentifikasi jenis-jenis tumbuhan pewarna yang digunakan di Sumba Timur, (2) tingkat pemanfaatan, serta (3) ketersediaan di alam dan upaya untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Penelitian dilakukan di empat kelurahan/desa pada tahun 2013 dan 2014 melalui metode wawancara dan diskusi kelompok terarah dengan pengrajin serta pengamatan di lapangan. Terdapat lima jenis tumbuhan yang digunakan pengrajin sebagai sumber, pengikat dan pengawet warna serta pelembut kain yaitu nila (Indigofera tinctoria L.), mengkudu (Morinda citrifolia L.), loba (Symplocos sp.), kemiri (Aleurites moluccana (L.) Willd.) dan dadap (Erytrina sp.). Kelima jenis tumbuhan tersebut dipungut langsung dari alam, tetapi data potensi jenis-jenis tersebut tidak tersedia. Tingkat pemanfaatan biomassa nila dan mengkudu sebagai sumber pewarna utama adalah 49,3 dan 246,7 ton per tahun. Sedangkan tingkat pemanfaatan loba dan kemiri sebagai bahan pengikat dan pengawet warna serta pelembut kain adalah 246,7 dan 49,3 ton per tahun. Kebutuhan biomassa tumbuhan penghasil warna yang terus meningkat perlu diimbangi dengan upaya budidaya jenis-jenis tersebut dan pengenalan serta penggunaan jenis-jenis pewarna alternatif.
Kata Kunci: Budidaya, pemanfaatan, pengrajin, pewarna alam, tenun ikat
Penulis: Murniati Mariana Takandjandji
Kode Jurnal: jpkehutanandd150313

Artikel Terkait :