STRATEGI PENGELOLAAN SUMBER DAYA UDANG LAUT DALAM SECARA BERKELANJUTAN DI INDONESIA
Abstract: Pemanfaatan sumber
daya udang di Indonesia dilakukan pada wilayah perairan laut dangkal dan status
pengusahaannya sudah dalam tahapan jenuh (over-fishing). Apabila kondisi ini
dibiarkan dalam jangka panjang tanpa adanya usaha pengelolaan yang berkelanjutan,
maka akan menyebabkan kelestarian sumber daya udang akan terancam dan bahkan
bisa punah. Salah satu hal yang harus dilakukan dalam mengantisipasinya adalah
mencari daerah penangkapan baru di perairan laut dalam, berupa sumber daya
udang yang potensial dan belum pernah dimanfaatkan (untapped resources).
Komposisi jenis udang laut dalam di perairan Indonesia lebih dari sekitar 38
jenis dengan jenis udang yang mendominasi adalah Plesiopenaeus edwardsianus dan
Aristeus virilis serta alat tangkap yang disarankan untuk pemanfaatannya adalah
bubu laut dalam tipe silinder. Potensi penangkapan udang laut dalam di Kawasan
Barat Indonesia (KBI) sebagai 640 ton per tahun dan di Kawasan Timur Indonesia
(KTI) sebagai 2.840 ton per tahun. Agar pengelolaan sumber daya udang laut
dalam dapat dilakukan berkelanjutan, maka harus dikelola dari awal
pemanfaatannya. Strategi pengelolaan yang harus dilakukan adalah membatasi
upaya penangkapan pada tingkat upaya sekitar 285 armada bubu laut dalam di KBI
dan sekitar 1.250 armada bubu laut dalam di KTI. Selain itu harus dilakukan
penutupan musim dan daerah penangkapan serta dilakukan penetapan kuota
penangkapan.
Keywords: Strategi
pengelolaan; sumber daya udang laut dalam; Indonesia
Penulis: Ali Suman, Fayakun
Satria
Kode Jurnal: jpperikanandd130363