RESPONS RADIKAL KELEBIHAN KAPASITAS PENANGKAPAN ARMADA PUKAT CINCIN SEMI INDUSTRI DI LAUT JAWA
Abstract: Kapasitas
penangkapan berlebih dikenali oleh para pengelola sumber daya ikan sebagai
masalah utama bagi pengelola perikanan. Antisipasi penurunan kapasitas
penangkapan armada pukat cincin dilakukan melalui perubahan radikal wilayah
operasi penangkapan melalui relokasi usaha perikanan dari kawasan jenuh tangkap
(wilayah pengelolaan perikanan 712 Laut Jawa) ke perairan yang relatif rendah
tingkat pemanfaatannya di kawasan timur Indonesia (wilayah pengelolaan
perikanan 715, 716) dan Samudera Hindia (wilayah pengelolaan perikanan 573).
Analisis Produktivitas kapal contoh yang digambarkan berdasarkan atas besarnya
hasil tangkapan per upaya (ton/tawur), menunjukkan bahwa hasil tangkapan per
upaya tertinggi ditemukan di perairan Kepulauan Kangean dan Laut Maluku sekitar
3 ton/tawur, sedangkan yang terendah di Samudera Hindia sekitar 1,11 ton/tawur.
Kapal pukat cincin Pekalongan yang beroperasi di Laut Maluku dan Samudera
Hindia melakukan perubahan secara fisik melalui penerapan metode pembekuan
plate freezing atau pembekuan cepat (sharp freezing). Sementara itu, terjadinya
perubahan radikal untuk meningkatkan efisiensi operasional kapal pukat cincin
dari Pekalongan dilakukan dengan cara manual sebagian besar hasil tangkapan di
laut sebagai akibat tingginya tingkat kompetisi dan rendahnya peluang
keberhasilan. Selain itu terjadi perubahan pada sistem bagi hasil, untuk
meningkatkan efisiensi dan peluang keberhasilan operasi penangkapan, dengan
memberlakukan sistem kontrak kerja nelayan untuk kali setiap trip.
Keywords: kapasitas
penangkapan; relokasi; perubahan masukan; pukat cincin; Laut Jawa
Penulis: Suherman Banon
Atmaja, Duto Nugroho, Moh Natsir
Kode Jurnal: jpperikanandd110212