POTENSI DAN TATANIAGA MIMBA (Azadirachta indica A. Juss) DI LOMBOK
Abstrak: Mimba (Azadirachta
indica A. Juss) merupakan komoditi hasil hutan bukan kayu sebagai penghasil
bahan pestisida nabati dan antiseptik. Lokasi penelitian ditentukan secara
purposive sampling dengan membuat plot-plot seluas 0,1 ha untuk pengamatan
dimensi pohon dan karakteristik habitat. Tataniaga didekati dengan penelusuran
rantai pasar dan marjin keuntungan penjualan. Potensi mimba di Desa Sekaroh dan
Selebung Ketangga, Keruak sekitar 10–90 m3/ha dengan 150–450 pohon per hektar,
di Desa Perigi Pringgabaya 10–35 m3/ha dengan 200–600 pohon per ha dan di Desa
Bagekpapan Suwela 20 m3/ha dan 500 pohon per ha. Produksi biji mimba pada tahun
2009 tercatat 38 ton. Habitat populasi mimba di Lombok Timur tersebar dari tipe
tanah regosol hingga vertisol, dengan iklim kering dan kandungan air yang
rendah, namun mimba masih toleran terhadap nutrisi yang rendah dan gangguan
fisik lainnya. Tata niaga mimba melibatkan petani, pengepul pertama, pengepul
kedua dan/atau pengepul wilayah. PT Intaran adalah pembeli utama dengan sistem
pasar bersifat monopsoni. Marjin penjualan di tingkat pengepul berkisar Rp500 –
Rp 700 dan di tingkat petani harga biji
mimba kering Rp 2.000 per kg, sehingga pendapatan yang diperoleh rata-rata Rp
30.000,- per hari per musim panen.
Kata Kunci: Acacia
leucophloea; firewood; viability; test methods; orthodoxs seed; A. leucophloea;
kayu energi; daya dan kecepatan berkecambah; metode uji; benih ortodoks; A.
leucophloea; kayu energi; daya dan kecepatan berkecambah; metode uji; benih
ortodoks
Penulis: I Wayan Widhana
Susila
Kode Jurnal: jpkehutanandd140193