Permodelan Kesesuaian HAbitat Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus) di Koridor Satwa Kapuas Hulu Kalimantan Barat

Abstrak: Kabupaten kapuas hulu sebagai kabupaten konservasi telah menetapkan daerah koridor satwa yang menghubungkan Taman Nasional Betung Kerihun dan Taman Nasional Danau Sentarum sebagai Kawasan Strategis Kabupaten yang menonjolkan aspek lingkungan. Koridor satwa ini memiliki peranan yang penting terhadap pergerakan satwa terutama orangutan dari kedua taman nasional ini. Studi ini dilakukan untuk memahami dampak dari kebijakan tata guna lahan terhadap sebaran orangutan, karena walaupun telah ditetapkan sebagai koridor satwa sampai saat ini banyak terjadi alih fungsi lahan pada kawasan yang menjadi habitat orangutan tersebut. Pembukaan jalan, perkebunan skala besar, pembukaan lahan untuk pemukiman, perladangan serta penebangan hutan telah menjadi penyebab terputusnya habitat orangutan. Wilayah yang masih aman sebagai habitat orangutan adalah di dalam kawasan taman nasional. Penelitian ini dilakukan menggunakan teknologi penginderaan jarak jauh untuk memetakan sebaran dan kesesuaian habitat orangutan di kawasan koridor satwa. Tujuh parameter digunakan terhadap habitat yang biasa digunakan oleh orangutan. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa kawasan koridor memiliki tingkat kesesuaian habitat yang tinggi sebesar 49.94%, tingkat kesesuaian sedang sebesar 46.61% dan kesesuaian yang rendah sebesar 3.46%. dan hasil ini ditunjang dengan besaran nilai validasi untuk kelas kesesuaian sedang sebesar 32.29% dan kelas kesesuaian tinggi sebesar 67.71%.
Kata Kunci: koridor satwa, orangutan, kesesuaian habitat, teknologi penginderaan jarak jauh, validasi
Penulis: Hari Prayogo, Thohari Thohari, Achmad Machmud, Solihin, Dedy Duryadi, Prasetyo Prasetyo, Lilik Budi, Sugardjito, Jito
Kode Jurnal: jpkehutanandd160149

Artikel Terkait :