PERANAN FREKUENSI PENYIANGAN MANUAL TERHADAP PENURUNAN RESIKO KEBAKARAN PADA HUTAN TANAMAN

Abstrak: Salah satu aspek penting di dalam membangun suatu model hutan tanaman beresiko kebakaran rendah adalah melakukan aktivitas pemeliharaan. Penelitian model hutan ini memfokuskan pada pengaruh beberapa tingkat frekuensi penyiangan tebas total gulma bawah tegakan hutan tanaman terhadap tinggi gulma, bobot basah gulma, kerapatan, pertumbuhan dan ketahanan hidup tanaman terhadap kebakaran. Melalui eksperimen faktor tunggal yang terdiri dari penyiangan setiap 6, 5,4 dan 3 bulan yang diatur dengan model rancangan acak kelompok telah dihasilkan keragaman respon pertumbuhan gulma dan tanaman akibat penyiangan sehingga berhubungan dengan kerawanan kebakaran. Data menunjukan bahwa tingkat frekuensi penyiangan berpengaruh terhadap tinggi, kerapatan gulma dan berat basahnya. Sedangkan perlakuan penebasan tersebut juga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman pokok, panjang hangus batang setelah terbakar serta kematian tanaman akibat kebakaran. Penyiangan tanaman setiap 3 bulan telah menghasilkan tinggi (33,9 cm) serta berat basah (121,9 gram) gulma terendah dan panjang hangus batang pohon terpendek (64,8 cm) yang identik dengan ketahanan hidup pohon terhadap kebakaran.
Kata Kunci: Forest plantation; weeding; fire risk; weed;Hutan tanaman; penyiangan; resiko kebakaran; gulma
Penulis: Acep Akbar
Kode Jurnal: jpkehutanandd070065

Artikel Terkait :