PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK PAKIS SEBAGAI MOULTING STIMULAN PADA INDUK UDANG WINDU (Penaeus monodon. Fab) DI HATCHERY
Abstract: Tumbuhan pakis
(Pteridophyta) merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa
steroid yaitu fitoekdisteroid dalam bentuk 20-Hydroxyecdyson atau Ecdysteron
berfungsi sebagai moulting stimulan pada krustase. Pada umumnya ecdysteron
ditemukan pada krustase baik yang ada di darat maupun yang berada di dalam air
seperti kepiting, udang, dan krustase lainnya yang ditemukan secara alami dan
berfungsi sebagai pengatur proses penggantian kulit dan mengontrol pembentukan
exoskeleton baru untuk menggantikan exoskeleton yang lama. Selain ablasi proses
moulting pada udang dapat diinduksi melalui penambahan 20-hydroksi ecdysteron
(20 E) pada hemolim sehingga fase premoulting dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan. 20-hydroksiecdysteron dapat diperoleh dari ekstrak tumbuhan di
antaranya bayam, asparagus, pakis, dan lain-lain melalui pemisahan dengan
ekstraksi, fraksinasi, dan pemurnian dengan HPLC dilanjutkan dengan elusidasi
struktur. Pemberian ekstrak pakis pada induk udang windu untuk memacu terjadinya
pergantian kulit dilakukan melalui dengan beberapa konsentrasi menggunakan
desain Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil analisis memperlihatkan bahwa
kandungan phytoecdysteron pada pakis perkisar 230-730 mg/L dari larutan ekstrak
yang setara dengan 20 g bahan segar. Konsentrasi ECD 25 mg/L, memperlihatkan
respon yang paling baik sebagai moulting stimulan.
Keywords: ekstrak pakis;
moulting stimulan; induk udang; krustase
Penulis: Emma Suryati, Andi
Tenriulo, Syarifuddin Tonnek
Kode Jurnal: jpperikanandd130334