PENDEDERAN IKAN BERONANG (Siganus guttatus) DENGAN UKURAN TUBUH BENIH YANG BERBEDA

ABSTRAK: Produksi benih ikan beronang, Siganus guttatus di hatcheri telah berhasil dilakukan, namun benih yang dihasilkan memiliki variasi ukuran yang tinggi, sehingga beberapa hari setelah ditebar di keramba jarring apung banyak mengalami kematian karena itu perlu dilakukan pendederan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran panjang benih ikan terhadap pertumbuhan dan sintasan ikan beronangdalam pendederan. Penelitian menggunakan wadah bak fiber gelas volume 1.000 L, diisi air laut sebanyak 600 L, yang dilengkapi dengan sistem aerasi. Hewan uji adalah benih ikan beronang hasil penetasan induk turunan kedua (F-2) yang berumur 57 hari dan ditebar dengan kepadatan 250 ind/bak. Benih ikan diberi pakan komersial dengan frekuensi pemberian pakan 3 kali/hari secara satiasi. Perlakuan yang diujicobakanadalah ukuran panjang awal benih berbeda yaitu : (A) ukuran 3,0-3,5 cm/ekor, (B) 3,6-4,0 cm/ekor, dan (C)4,1- 5,0 cm/ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan benih ikan beronang berukuran panjang 3,0-3,5 cm/ekor diperoleh laju pertumbuhan bobot harian lebih besar (3,63 %/hari) dan berbeda nyata (P<0,05) dari laju pertumbuhan bobot benih ikan beronang berukuran panjang 4,1-5,0 cm/ekor (2,44%/hari). Sedangkan laju pertumbuhan panjang harian dari ikan pada ketiga ukuran yang diaplikasikan relatif sama. Sintasan benih ikan beronang tertinggi adalah 63,60% pada ikan berukuran 4,1-5,0 cm/ekor, menyusul 62,53% ikan berukuran 3,6-4,0 cm/ekor, dan 50,67% ikan berukuran 3,0-3,5 cm/ekor, namun tidak berbeda antara ketiga perlakuan. Dengan demikian untuk usaha pendederan benih ikan beronang hasil perbenihan sebaiknya menggunakan ukuran panjang benih ikan berkisar 3,0- 4,0 cm/ekor.
KATA KUNCI: ikan beronang, pendederan, pertumbuhan, sintasan
Penulis: Samuel Lante, Noor Bimo Adhiyudanto, dan Neltje Nobertine Palinggi
Kode Jurnal: jpperikanandd110390

Artikel Terkait :