PENDEDERAN ABALON (Haliotis squamata) DI RAKIT DENGAN WADAH PEMELIHARAAN YANG BERBEDA
ABSTRAK: Penelitian ini telah
dilakukan di Teluk Pegametan dari bulan April sampai bulan Juni 2011, dengan
tujuan untuk mengetahui efektivitas jenis wadah dalam mengatasi perkembangan
biofouling dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan sintasan abalone yang
dibudidayakan. Kelompok pertama wadah digunakan baskom plastik dengan diameter
atas 47 cm, diameter bawah 37 cm dan tinggi 22 cm. Pada sisi vertikaldari baskon
dibuat 4 buah lubang dengan diameter 10 cm. Satu unit wadah percobaan terdiri
atas 2 buah baskom yang tersusun vertikal. Kelompok kedua wadah yang digunakan
berupa keranjang berukuran panjang 35 cm lebar 35 cm dan tinggi 50 cm terbuat
dari frame kawat dilapisi plastik untuk menghindari karat, disekat tiga dengan
atap plastik dengan sistim horizontal. Sebagai substrat tempat menempelnya abalon
digunakan talang paralon dengan dimeter 4 inci dengan ukuran panjang 30 cm
sebanyak 3 buah tiap unit. Wadah digantung pada rakit sehingga wadah berada
pada kedalaman 4 m di bawah permukaan air. Benih abalon dengan ukuran panjang
cangkang 6,8-11,2 mm ditebar dengan kepadatan 500 ekor/wadah. Abalon diberi
pakan rumput laut segar Gracillria sp. dan Ulva sp. Hasil penelitian selama 40
hari menunjukkan bahwa abalon yang dipelihara dalam wadah pemeliharan dari
bingkai memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan dipelihara
pada wadah dari baskom. Sedangkan sintasan abalon pada wadah keranjang lebih
kecil dibandingkan pada wadah baskom.
KATA KUNCI: wadah
pemeliharaan, pertumbuhan, sintasan, abalon (Haliotis squamata)
Penulis: Tatam Sutarmat,
Hirmawan Tirta Yudha, dan Tri Heru Prihadi
Kode Jurnal: jpperikanandd110352