PEMANFAATAN POHON BERKHASIAT OBAT DI CAGAR ALAM GUNUNG PICIS DAN GUNUNG SIGOGOR, KABUPATEN PONOROGO, JAWA TIMUR
Abstrak: Kegiatan penelitian
untuk mengumpulkan informasi tentang
pemanfaatan pohon obat dilakukan di dua loka cagar alam di Kabupaten Ponorogo,
Provinsi Jawa Timur. Pengumpulan data
dan informasi ini diperolemelalui pengamatan langsung di lapangan, wawancara
langsung dengan penduduk lokal serta melalui studpustaka. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan di Cagar Alam Gunung Picis dan Gunung Sigogor di
Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, ditemukan 12 jenis pohon berkhasiat obat yang
diketahui berdasarkankajian pustaka yaitu suren (Toona sinensis M. Roem.),
puspa (Schima wallichii Korth.), morosow (Engelhardtia spicata Bl.), talesan
(Persea odoratissima Kosterm.), gitri (Elaeocarpus sphaericus K.Schum.), mangir
(Ganophyllum falcatum Bl.), cempaka (Turpinia sphaerocarpus Hassk.), trawas
(Litseodorifera T. et B.), nyampuh (Pygeum parviflorum T. et B.), kayu abang
(Payena lerii Kurz.), pasan(Castanopsis acuminatissima A. DC), dan pasang biasa
(Lithocarpus elegans (Bl) Hatus). Dari 12 jenis inhanya ada lima jenis saja
yang berdasarkan wawancara dimanfaatkan oleh penduduk sebagai bahan obat
yaipuspa, morosowo, talesan, mangir, dan kayu abang. Potensi dari jumlah pohon
berkhasiat obat yanditemukan di lokasi penelitian cukup tinggi. Sayangnya
masyarakat yang berada di sekitar lokasi penelitian memanfaatkan hanya sebagian
saja untuk pengobatan tradisional. Masyarakat lebih memilih untumenggunakan
obat-obatan modern (non-tradisional) yang mudah diperoleh dengan harga murah di
pasarpasar lokal
Kata Kunci: Cagar alam, pohon
berkhasiat obat; pengobatan tradisional
Penulis: Titiek Setyawati
Kode Jurnal: jpkehutanandd100080