MODEL NAFKAH DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN KELUARGA PETANI MISKIN DI HUTAN JATI (Kasus : Enam Desa Di Kabupaten Blora)
Abstrak: Untuk mengetahui
potensi hutan jati di Kabupaten Blora sebagai sumber nafkah keluarga petani
miskin guna memenuhi kebutuhan pangan, telah dilakukan pengkajian data primer
secara cross-sectional, diawali dengan pengamatan partisipatif secara alami,
diskusi kelompok terfokus, dan wawancara mendalam, pada responden di tingkat
kecamatan dan desa, pada selang waktu 2007 dan 2008, di Desa Bodeh dan Ngeliron
(Kecamatan Randublatung), Sumberejo dan Ngiyono (Kecamatan Japah), Bleboh dan
Nglebur (Kecamatan Jiken). Kajian menggunakan dua analisis yang saling terkait,
meliputi : (1) nafkah keluarga petani miskin, dan (2) analisis kerawanan
pangan. Penilaian dimensi, indikator, subindikator, bobot dilakukan antara
peneliti dengan pakar, sedangkan skor kesepakatan peneliti dengan responden.
Hasil kajian, nafkah simbiosis mutualisme keluarga petani miskin di lahan hutan
jati berdasarkan pemenuhan pangan belum optimal, karena rasio sumber nafkah
lebih kecil dibandingkan pemanfaatannya. Petani miskin hanya menikmati
keuntungan sangat kecil dari nafkah simbiosis parasitisme, sedangkan sebagian
besar dinikmati oleh pedagang perantara. Mobilitas nafkah dihutan jati tinggi,
bisa lintas desa, dan kecamatan. Diversifikasi pangan keluarga petani miskin
selaras dengan analisis desa yang surplus tinggi, sangat tahan dan tahan pangan,
berdasarkan indeks komposit kerawanan pangan (ketersediaan, akses, pemanfaatan,
dan kerentanan pangan).
Kata Kunci: Blora; hutan jati;
nafkah; petani miskin
Penulis: Wasito, Ujang
Sumarwan, E. Eko Ananto, Euis Sunarti, Arya H. Dharmawan
Kode Jurnal: jpkehutanandd110075