KONTRIBUSI HUTAN MILIK TERHADAP KESEJAHTERAAN PETANI DI DESA SUKOHARJO I KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU
ABSTRAK: Hutan milik adalah
hutan yang kepemilikan lahannya oleh rakyat dengan luas minimal 0,25 ha. Di
Provinsi Lampung umumnya pola tanam yang diterapkan pada hutanmilik adalah
agroforestri. Agroforestri merupakan salah satu bentuk budidaya lahan secaramultitajuk
yang terdiri dari campuran pepohonan, semak, dengan atau tanaman pertaniandisertai
dengan ternak dalam satu bidang lahan. Sistem agroforestri memberikan manfaatekonomis
dan ekologis yang penting untuk petani, salah satunya adalah dapat meningkatkanpendapatan
yang menunjang kesejahteraannya. Khususnya di desa ini kontribusi hutan milik pada
kesejahteraan petani belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
Mengetahuibesarnya kontribusi hutan milik terhadap pendapatan petani di Desa
Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu; (2) Mengetahui tingkat kemiskinan
di Desa Sukoharjo 1 Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu dalam mengelola
hutan milik; dan (3) Mengetahui tingkat kesejahteraan di Desa Sukoharjo 1
Kecamatan Sukoharjo KabupatenPringsewu dalam mengelola hutan milik.
Metode pengumpulan contoh (sample) menggunakan simple random sampling. Contoh
diambil secara acak. Responden petani terpilih dalam penelitian ini sebanyak 41kepala
keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Kontribusi hutan milik
terhadappendapatan adalah 83,27% atau sebesar Rp 62.591.537,00/kk/ha/tahun dan
non hutan milik12.573.171 (16,73%); 2) Tingkat kemiskinan rumah tangga
responden 7,32% termasuk dalamkategori paling miskin, 2,44% termasuk dalam
kategori rumah tangga miskin sekali, 2,44%termasuk dalam kategori rumah tangga
miskin, dan 87,80% responden termasuk ke dalam kategori di atas garis
kemiskinan; 3) Tingkat kesejahteraan rumah tangga responden 12,20%termasuk
dalam kategori pra sejahtera, 19,51% termasuk dalam kategori sejahtera tahap I,14,63%
termasuk dalam kategori sejahtera tahap II, 46,34% termasuk dalam kategorisejahtera
tahap III, dan 7,32% termasuk dalam kategori sejahtera tahap III Plus.
Kata kunci: agroforestri,
kontribusi pendapatan, tingkat kemiskinan, tingkat kesejahteraan
Penulis: Arantha Sabilla,
Asihing Kustanti, dan Rudi Hilmanto
Kode Jurnal: jpkehutanandd170227