KERAGAAN PEMIJAHAN INDUK IKAN GOLDEN TREVALLY (Gnathanodon speciosus Forsskall) HASIL BUDIDAYA F-2

ABSTRAK: Induk ikan asal alam saat ini relatif sulit didapatkan, karena hanya terdapat pada perairan tertentu. Untuk menanggulangi hal tersebut, maka sebagai alternatif sudah saatnya dilakukan kajian untuk menyediakan calon induk untuk dijadikan induk dari hasil budidaya. Adanya induk hasil budidaya diharapkan dapatdiproduksi sehingga didapatkan induk yang berkualitas baik tahan penyakit. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kontinuitas pemijahan induk ikan kuwe macan hasil budidaya turunan F-2 yang dipelihara dalam bak terkontrol. Penelitian dilakukan dengan menggunakan bak beton dengan volume sekitar 30 m³, dipelihara 30 ekor induk turunan ke-2 hasil seleksi individu dari anakan induk F-1 dengan panjang awal 28,0-37,0 cm dan bobot 550-720 g. Induk dipelihara dengan sistem sirkulasi dengan jumlah pergantian air sekitar 300%-400%/hari. Pakan yang diberikan adalah ikan segar dan cumi-cumi segar dicampur vitamin mixsejumlah 2,0 g/kg pakan. Jumlah pakan sebanyak 8% biomassa per hari diberikan pada pagi dan sore. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama 8 bulan sampai induk ikan dapat memijah dan menghasilkan teluryang berkualitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induk F-2 panjang total 33-39 cm, dan bobot 1,00-1,40 kg memijah secara rutin. Frekuensi pemijahan dan kualitas telur yang dihasilkan masih belum optimal. Induk dapat memijah 40 kali dengan jumlah total telur 2.940.000 butir, telur yang dibuahi 20%-60%, dengan ketahanan larva (SAI) sekitar 2,40-3,90.
KATA KUNCI: pemijahan induk F-2, kualitas telur dan larva ikan golden trevally
Penulis: Tony Setiadharma dan Siti Zuhriyyah Musthofa
Kode Jurnal: jpperikanandd110482

Artikel Terkait :