KERAGAAN INDUK JANTAN FUNGSIONAL IKAN KERAPU BEBEK F-2

ABSTRAK: Induk ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis) turunan ke-2 (F-2) sudah berhasil memijah, tetapi telur yang dihasilkan banyak yang tidak dibuahi. Hal tersebut diduga bahwa induk jantan fungsional kerapu bebek F-2 masih merupakan kendala utama. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan induk jantan fungsional kerapu bebek yang siap untuk membuahi induk betina. Dari hasil pemijahan induk kerapubebek F-2 diharapkan dapat menghasilkan keturunannya (benih F-3). Individu yang digunakan dalampenelitian ini adalah ikan kerapu bebek F-2 berasal dari hasil budidaya yang telah didomestikasi. Jumlah induk yang digunakan adalah 150 ekor dengan kisaran bobot antara 750-1000 g/ekor dengan panjangtotal antara 28-34 cm dan terbagi dalam 3 kelompok perlakuan. Bak yang digunakan pada percobaan iniadalah bak beton volume 75 m3 yang masing-masing diisi 50 ekor induk kerapu bebek F-2. Kelompok (I)diimplan hormon 17-MT (Methyltestosteron) dosis 50 g/kg bobott badan ; Kelompok (II) diimplan hormone 17-MT dosis 50 g/kg + LHRH- dosis 50 g/kg bobot badan ; Kelompok (III) tidak diimplan sebagai kontrol. Pergantian air pada media pemeliharaan antara 300-500%/hari dengan cara air mengalir terus.Pakan yang diberikan adalah pelet kering komersial (PG 9-10) juga ditambahkan vitamin mix, vitamin C dan vitamin E. Hasil penelitian menunjukkan bahwa induk ikan kerapu bebek turunan ke-2 (F-2) pada perlakuan I, II, maupun III telah ditemukan induk jantan fungsional berturut-turut adalah 13, 10, dan 4 ekor. Induk ikan kerapu bebek F-2 telah memijah dan menghasilkan larva (F-3).
KATA KUNCI: ikan kerapu bebek, induk ikan jantan F-2, implantasi hormone, pemijahan Penulis: Tridjoko, Ketut Suwirya , Sari Budi Moria Sembiring, dan Agus Priyono
Kode Jurnal: jpperikanandd110489

Artikel Terkait :