KERAGAAN HUTAN DIPTEROCARPACEAE DENGAN PENDEKATAN MODEL STRUKTUR TEGAKAN

Abstrak: Ragam kondisi hutan menunjukkan perbedaan struktur, komposisi jenis dan nilai potensi serta variasi kerapatan tegakan. Kebutuhan dan peran penting model struktur tegakan dalam pengelolaan hutan terutama dalam pengaturan hasil menjadi tuntutan penyediaan perangkat kuantitatif untuk berbagai variasi kondisi hutan Dipterocarpaceae di Indonesia. Tujuan penelitian adalah menentukan model struktur tegakan hutan Dipterocarpaceae hutan bekas tebangan berdasarkan data runtun waktu. Penelitian dilaksanakan di hutan penelitian Labanan Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur. Data diperoleh dari hasil pengukuran plot permanen pada hutan alam bekas tebangan dengan tiga teknik penebangan yang berbeda yaitu (a) penebangan ramah lingkungan dengan limit diameter 50 cm (RIL 50), (b) RIL 60, (c) teknik konvensional dan (d) hutan primer sebagai kontrol. Total luas plot permanen adalah 48 Ha. Penentuan model struktur tegakan terbaik berdasarkan fungsi kemungkinan maksimum famili sebaran yang dicobakan meliputi fungsi eksponensial, gamma, lognormal dan Weibull. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan kerapatan dan bidang dasar tegakan, tingkat pemulihan tegakan sekitar 85%tercapai pada jangka waktu 17 tahun setelah penebangan dengan teknik penebangan yang berbeda. Fungsi famili sebaran terpilih yang sesuai untuk kelompok jenis Shorea spp, Dipterocarpaceae non Shorea, Non Dipterocarpaceae dan semua jenis adalah berbentuk lognormal.
Kata Kunci: Dipterocarps; density; basal area; stand structure; Dipterocarpaceae; kerapatan; bidang dasar; struktur tegakan
Penulis: Farida Herry Susanty, Endang Suhendang, I Nengah Surati Jaya, Cecep Kusmana
Kode Jurnal: jpkehutanandd130215

Artikel Terkait :