KAJIAN KAWASAN HUTAN TEBANGAN DARI PERSPEKTIF PENGELOLAAN HUTAN LESTARI DI PT. HUTAN SANGGAM LABANAN LESTARI, KALIMANTAN TIMUR
Abstrak: Hutan alam Indonesia
yang dikenal memiliki keanekaragaman jenis, baik sebagai penghasil komoditas
hasil hutan kayu maupun komoditas hasil hutan bukan kayu, dengan adanya
kegiatan pemanenan hutan, keranekaragaman jenis-jenis tersebut secara langsung
maupun tidak, akan terpengaruh. Pengaruh kegiatan pemanenan hutan tersebut
adalah berkurangnya atau bahkan sampai hilangnya jenis-jenis penyusun hutan
tersebut serta menurunnya produktivitas hutan alam tersebut. Dalam rangka
pengelolaan kawasan hutan bekas tebangan sangat diperlukan adanya informasi,
guna mendukung upaya monitoring dan evaluasi agar dapat berjalan dengan baik
dan bermanfaat bagi para pengambil keputusan. Beberapa informasi penting
tersebut adalah spesies diversitas, indek similaritas, tegakan tinggal, dan
struktur tegakan dari kawasan hutan bekas tebangan tersebut. Penelitian ini
bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kondisi kawasan hutan bekas
tebangan dalam kaitannya dengan beberapa indikator monitoring kesehatan hutan
dalam upaya pengelolaan hutan lestari. Penelitian ini merupakan penelitian yang
bersifat survei, dengan mengamati dan melakukan pengukuran kondisi lapangan
sebagaimana adanya, tanpa memberikan perlakuan-perlakuan tertentu. Parameter
yang diamati dan diukur adalah jenis pohon
dan diameter pohon, dengan aspek pengamatan adalah spesies diversitas,
indek similaritas, tegakan tinggal, dan struktur tegakan. Hasil pengamatan
menunjukkan spesies diversitas di kawasan hutan bekas tebangan masih tinggi,
indek similaritas 51%, dan tegakan tinggal rata-rata tertinggal lebih kurang
30% dengan jenis komersial Dipterocarpaceae tertinggal 22%, komersial non
Dipterocarpaceae 30%, dan
non komersial 43%. Hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa tegakan tinggal di kawasan hutan bekas
tebangan yang didasarkan kelas diameter
10 cm ≥ D < 20 cm tertinggal 19%, kelas diameter 20 cm ≥ D < 40 cm tertinggal 38%, dan kelas
diameter 40 cm ke atas tertinggal 40%. Sedangkan untuk struktur tegakan dari
hutan perawan menjadi kawasan hutan bekas tebangan telah terjadi perubahan
struktur.
Kata Kunci: Hutan perawan;
spesies diversitas; indek similaritas; tegakan tinggal; struktur tegakan
Penulis: Heru Dwi Riyanto, R.
Dody Prakosa, Sukresno
Kode Jurnal: jpkehutanandd080113