HUBUNGAN PERKEMBANGAN MORFOLOGI DENGAN ORGAN PENCERNAAN LARVA KERAPU BEBEK (Cromileptes altivelis) TURUNAN KE-3 (F-3)
Abstract: Pengamatan
perkembangan morfologi dan perkembangan saluran pencernaan larva ikan kerapu
bebek F3 hasil pembenihan induk generasi F2 telah dilakukan melalui serangkaian
pemeliharaan dari umur 1 HSM (hari setelah menetas) sampai dengan 40 HSM.
Sampel larva diambil setiap hari dari 1 HSM sampai dengan 10 HSM dan
dilanjutkan interval 3 hari sampai umur 40 HSM. Pakan alami diberikan sesuai
dengan SOP perbenihan kerapu. Sampel dianalisa secara histologi dan morfologi
dengan piranti lunak yang mendukung. Fase yolk sac sampai dengan pre fl
exionsecara pertumbuhan tidak signifi kan, namun perkembangan morfologi dan
differensiasi saluran pencernaan berkembang sangat pesat. Pada fase ini organ
pencernaan larva sudah terbagi dari mulut, esophagus, perut, usus dananus namun
belum sempurna. Pada fase akhir pre fl exion (13 HSM) pertumbuhan larva
menunjukkan grafi k eksponensial (tumbuh cepat). Notochord terbentuk pada fase fl
exion (18-20 HSM), sementara organ pencernaan terutama perut dan usus mulai
berkembang. Perkembangan morfologi stadia larva kerapu bebek turunan ke-3 (F3)
dari fase yolk sac sampai dengan juvenil memerlukan waktu sekitar 28 sampai
dengan 31 HSM. Proporsi duri sirip punggung pada stadia prefl exion sampai
dengan postfl exion memiliki panjang yang cenderung lebih tinggi dibanding
kerapu yang lain yaitu 76%. Rata rata pertumbuhan panjang larva kerapu dari
stadia yolk sac sampai dengan juvenil dicapai sebesar 0.41% dengan total
panjang larva pada stadia juvenil adalah sekitar 18.42 ± 3.23 mmTL. Nilai
standar deviasi yang tinggi memperlihatkan variasi ukuran pada akhir stadia.
Larva kerapu bebek turunan ke-3 mulai memanfaatkan makanan dari luar sekitar
umur 4 HSM dan saluran pencernaan mulai berfungsi optimal pada umur 28–31 HSM.
Keywords: f3; kerapu bebek;
larva; morfologi; organ pencernaan
Penulis: Wawan Andriyanto,
Muhammad Marzuqi
Kode Jurnal: jpperikanandd120713