HUBUNGAN ANTARA FAKTOR LINGKUNGAN DENGAN PRODUKSI UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI TAMBAK KABUPATEN PESAWARAN PROVINSI LAMPUNG
Abstract: Faktor lingkungan
yaitu kualitas tanah dan air merupakan faktor yang dipertimbangkan dalam
evaluasi kesesuaian lahan untuk budidaya tambak, namun kriteria yang digunakan
masih bersifat umum untuk semua komoditas perikanan budidaya tambak, termasuk
udang vaname (Litopenaeus vannamei). Oleh karena itu, telah dilakukan
serangkaian penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara produksi
udang vaname dengan faktor lingkungan di tambak Kabupaten Pesawaran Provinsi
Lampung yang tergolong sebagai sentra produksi udang vaname di Indonesia. Hasil
serangkaian penelitian tersebut dirangkum dalam tulisan ini sebagai informasi
untuk mempertajam kriteria dalam evaluasi kesesuaian lahan untuk tambak udang
vaname. Tambak untuk budidaya udang vaname di Kabupaten Pesawaran umumnya
dibangun di kawasan supratidal, bahkan di kawasan perbukitan yang dikonstruksi
dengan teknik potong dan isi serta di kawasan intertidal yang merupakan tanah
sulfat masam yang selanjutnya dilapisi dengan tanah yang berasal dari kawasan
perbukitan. Produktivitas tambak untuk udang vaname di Kabupaten Pesawaran
adalah 18.058±9.655 kg/ha/musim. Peningkatan pHH2O tanah dari 6,34 menjadi 8,10
dan peningkatan kandungan pasir tanah lebih besar 21,8% dapat meningkatkan
produksi dan sebaliknya peningkatan kandungan liat tanah lebih besar 30,0%
dapat menurunkan produksi udang vaname. Produksi udang vaname tertinggi
didapatkan pada kandungan bahan organik tanah sebesar 3,31%. Udang vaname dapat
tumbuh dan hidup dengan baik pada kisaran salinitas yang lebar, tetapi udang
vaname tidak dipengaruhi oleh suhu air antara 28,2oC dan 31,7oC, oksigen
terlarut antara 4,99 dan 10,03 mg/L dan pH antara 7,83 dan 8,89.
Keywords: lingkungan,
udangvaname, tambak, Lampung
Penulis: Akhmad Mustafa
Kode Jurnal: jpperikanandd090219
