HASIL TANGKAPAN DAN LAJU TANGKAP JARING ARAD (MINI BOTTOM TRAWL) YANG BERBASIS DI TPI ASEMDOYONG PEMALANG

Abstract: Jaring arad (mini bottomtrawl) merupakan salah satu alat tangkap yang ditujukan untuk menangkap dang. Permasalahan pada perikanan jaring arad adalah rendahnya selektivitas alat tangkap ini terhadap hasil tangkapannya. Kondisi ini mengakibatkan hasil tangkap sampingan yang tertangkap jumlahnya jauh lebih besar dibandingkan dengan udang sebagai sasaran spesiesnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan dan laju tangkap jaring arad. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei melalui wawancara dengan nelayan dan pengamatan secara langsung terhadap kapal yang melakukan bongkar di TPI Asemdoyong pada bulan Maret, April, Juni, Agustus, dan Nopember 2008. Daerah penangkapan arad tersebar di perairan Pemalang, Tegal, dan Pekalongan. Ukuran kapal yang digunakan berdimensi L=7-9,5 m; B=2-3 m; D=0,9-1,2 m; dengan GTd”5. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa rata-rata hasil tangkapan jaring arad 123,1 kg/trip. Komposisi hasil tangkapan jaring arad selama penelitian didominansi oleh hasil tangkap sampingan yaitu kelompok ikan 58,7%, sedangkan udang sebagai sasaran utama hanya 13,2%. Komposisi udang terdiri atas udang jerbung (Penaeus merguiensis), udang dogol (Metapenaeus ensis), dan udang krosok (Trachypenaeus asper) masing-masing hanya 2,7; 6,9; dan 3,6%. Rata-rata laju tangkap jaring arad 67,7 kg/hari. Kelompok udang memiliki laju tangkap relatif rendah dibandingkan dengan laju tangkap ikan demersal. Laju tangkap udang 8,9 kg/hari atau 13% dari total laju tangkap, ikan 42,6 kg/hari atau 63% dari total laju tangkap dan non ikan 16,2 kg/hari atau 24% dari total laju tangkap.
Keywords: jaring arad; hasil tangkapan; laju tangkap
Penulis: Tri Ernawati, Bambang Sumiono
Kode Jurnal: jpperikanandd100304

Artikel Terkait :