DINAMIKA SPASIAL PERIKANAN PUKAT CINCIN DI LAUT JAWA DAN SAMUDERA HINDIA
Abstract: Nelayan mempunyai
kemampuan yang fleksibel dan adaptif dalam usaha perikanan. Mereka terus
menerus dihadapkan pada suatu situasi perubahan lingkungan eksternalnya,
seperti cuaca, perubahan harga ikan dan akses terhadap sumber daya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa keberlanjutan perikanan purse seine terjadi
melalui ekspansi daerah penangkapan. Kini daerah operasi pukat cincin tidak
hanya terbatas di wilayah teritorial dan perairan Nusantara tetapi sudah sampai
ke perairan Samudera. Rata-rata CPUE (tawur) terendah dijumpai di perairan Laut
Jawa bagian timur, yakni 1,4 ton per tawur dan hasil tangkapan didominasi oleh
ikan pelagis kecil, sedangkan CPUE (tawur) yang tertinggi diperoleh di Selatan
Pulau Jawa bagian timur, dimana hasil tangkapan didominasi oleh ikan pelagis
besar. Walaupun CPUE (jumlah hari di daerah penangkapan) menunjukkan aktivitas
penangkapan di Samudera Hindia namun kerapkali operasi penangkapan dipengaruhi
oleh kondisi cuaca yang buruk. Sementara itu, kapal yang masih beroperasi di
Laut Jawa dan sekitarnya dalam menghadapi ketidakpastian dan rendahnya peluang
keberhasilan, melakukan perpanjangan masa melaut dari rata-rata sebulan menjadi
dua hingga empat bulan.
Keywords: Dinamika; spasial;
perikanan; purse seine; Laut Jawa; Samudera Hindia
Penulis: Suherman Banon
Atmaja, Muhamad Natsir, Bambang Sadhotomo
Kode Jurnal: jpperikanandd120446