DIFERENSIASI ORGAN PENCERNAAN LARVA KERAPU BEBEK TURUNAN KE-3 (F-3) DAN BEBERAPA AKTIVITAS ENZIM YANG TERKAIT
Abstract: Pengamatan
perkembangan diferensiasi saluran pencernaan larva ikan kerapu bebek F-3 hasil
pembenihan induk generasi F-2 telah dilakukan melalui serangkaian pemeliharaan
dari umur satu hari setelah menetas (HSM) sampai dengan 40 HSM. Sampel larva
diambil setiap hari dari 1 HSM sampai dengan 10 HSM dan dilanjutkan interval
tiga hari sampai umur 40 hari. Pakan alami diberikan sesuai dengan standar
operasional prosedur (SOP) perbenihan kerapu namun tidak diberikan pengkayaan
apapun dalam pakan alaminya. Sampel dianalisis secara histologi dengan staining
menggunakan HE dan dianalisis pula aktivitas tripsin dan cimotripsinnya
menggunakan teknik enzim assay. Fase yolk sac sampai dengan umur 10 HSM,
perkembangan (diferensiasi) saluran pencernaan berkembang sangat pesat. Pada
fase ini organ pencernaan larva sudah terbagi dari mulut, esophagus, perut,
usus, dan anus namun belum sempurna. Aktivitas tripsin dan cimotripsin sudah
terdeteksi pada fase tersebut. Pada umur 13 HSM sampai dengan memasuki fase
yuwana (28 HSM) organ pencernaan terutama perut dan usus mulai berkembang. Fase
yuwana tercapai lebih lambat daripada larva kerapu bebek dari penelitian
sebelumnya yang menggunakan larva turunan F-1 yang diberi pengkayaan pakan, hal
ini ditunjukkan dengan terbentuknya gastric gland dan pyloric caeca sebagai
indikator saluran pencernaan berfungsi dengan baik baru terjadi pada umur 28
HSM. Informasi yang bisa digaris bawahi dari pengamatan ini adalah bahwa hasil
pembenihan kerapu bebek turunan ke-3 sudah bisa dilakukan namun perkembangan
organ pencernaan yang cenderung lebih lambat dari turunan F-1-nya. Hal ini
kemungkinan disebabkan oleh faktor pengkayaan pakan atau hal lain yang perlu
diamati lebih lanjut.
Keywords: larva kerapu bebek;
turunan ke-3; organ pencernaan; enzim
Penulis: Wawan Andriyanto,
Ahmad Muzaki
Kode Jurnal: jpperikanandd130319