BUDIDAYA UDANG VANAME POLA INTENSIF DENGAN SISTEM BIOFLOK DI TAMBAK
Abstract: Budidaya udang
vaname intensif sistem bioflok merupakan satu di antara beberapa upaya untuk
efisiensi biaya produksi, karena bioflok dapat dimanfaatkan sebagai subsitusi
pakan bagi udang vaname yang dibudidayakan. Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui pengaruh penambahan sumber C-karbohidrat (molase) sebagai upaya
penumbuhan bioflok pada budidaya udang vaname pola intensif di tambak terutama
efeknya pada pertumbuhan, sintasan dan produksi udang. Dua petak tambak
masing-masing ukuran 3.520 m2 dan 3.946 m2 ditebari benur vaname dengan padat
tebar 75 ekor/m2. Satu petak sebagai tambak kontrol tanpa penambahan sumber
Ckarbohidrat (tambak A) dan satu petak tambak lainnya setelah satu bulan
pemeliharaan maka sumber C karbohidrat (molase) mulai ditebarkan ke air tambak
(tambak B) tujuannya untuk meningkatkan CN ratio menjadi >10:1 sehingga
diharapkan bioflok mudah tumbuh. Pakan udang diberikan setelah penebaran dengan
dosis 100% dari total biomassa udang pada dua minggu pertama dan setiap dua
minggu berikutnya jumlah pakan yang diberikan menurun hingga mencapai dosis
2,5% dari total biomassa udang setelah udang mencapai masa pemeliharaan bulan
keempat. Pada petak yang ditumbuhkan bioflok dosis pakan yang diberikan ke
udang dikurangi hingga mencapai 10%-20% dari porsi yang seharusnya diberikan.
Sintasan, produksi, dan nilai konversi pakan dihitung setelah udang dipanen.
Kualitas air (salinitas, pH, dan oksigen terlarut) di-monitor setiap hari.
Total Suspended Solid (TSS), Volatil Suspended Solid (VSS), dan volume bioflok
di-monitor setelah terbentuk di air tambak. Total haemosit dan prophenol
oksidase udang dihitung pada udang sampel dilakukan menjelang udang dipanen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa di tambak B yang ditambahkan sumber
C-karbohidrat (ditumbuhkan biofloknya) diperoleh nilai konversi pakan udang
lebih rendah daripada yang diperoleh di tambak A. Sintasan dan produksi udang
di tambak B lebih tinggi daripada sintasan dan produksi udang di tambak A
(kontrol). Total haemosit dan prophenol oksidase lebih tinggi pada udang yang
hidup di tambak B yang ditumbuhkan floknya daripada yang diperoleh di tambak A
(kontrol).
Keywords: sumber
C-karbohidrat; sintasan; produksi; konversi pakan; udang vaname
Penulis: Gunarto, Hidayat Suryanto Suwoyo, Bunga Rante
Tampangallo
Kode Jurnal: jpperikanandd120407