BUDIDAYA TAMBAK RAMAH MANGROVE SEBAGAI SARANA TEACHING FARM

ABSTRAK: Pengembangan tambak di Indonesia terus meningkat, kondisi ini menyebabkan berkurangnya luasan lahan mangrove di kawasan pesisir. Mengingat peranan mangrove cukup penting terutama dalam menjaga ekosistem seperti keanekaragaman satwa, menciptakan iklim mikro, membantu laju sedimentasi dan abrasi serta banyak manfaat lainnya, maka dimasa yang akan datang budidaya tambak yang ramah mangrove perlu mendapat perhatian yang serius, karena manfaatnya cukup besar baik bagi pelajar, mahasiswa dan peneliti serta sebagai sarana eko wisata baru. Pengelolaan mangrove untuk budidaya perikanan bertujuan untuk menghasilkan komoditas yang dibudidaya dan melestarikan keanekaragaman hayati serta menciptakan tambak ramah mangrove yang berkelanjutan. Studi ini dilakukan di Instalasi Tambak Percobaan, Balai RisetPerikanan Budidaya Air Payau, Maros. Hasil survei dilaporkan bahwa mangrove yang ditanam sejak 11tahun silam pada luasan 20 ha telah teridentifikasi sebanyak 517 pohon dari 4 spesies yaitu R. mucronata, R. apiculata , A.alba, Ceriops sp. Vegetasi mangrove R. mucronata mendominasi sebanyak 73,33 % pada setiap pengamatan. Dua spesies lain yaitu Avicienna alba dan Ceriops sp. teridentifikasi kurang 10%. Total nilai penting maksimum (300) didominasi oleh R. mucronata yaitu 254.33 dan jenis lainnya berada dibawah 25. Pada belta telah didominasi R. mucronata (312). Pada Tingkat kategori semai, total tegakan sebesar 41 tegakan terdiri dari R.mucronata 31 pohon, A. alba 4 pohon dan R. apiculata 6 pohon. Nilai kerapatan, frekuensi dan penutupan relative jenis R. Mucronata >70%. Vegetasi lainnya yang dijumpai adalah drujon/Jeruju (Acanthus ilicifolius) dan pohon waru (Hibiscus tiliaceus). Jenis ikan yang teridentifikasi cukup beragam (>10 jenis ikan). Beberapa jenis krustase seperti udang dan kepiting dari famili Portunidae dan Scylla sp. sering ditemukan di ekosistem mangrove. Jenis kekerangan yang dijumpai adalah tiram bakau C. iredalei dan S. cucullata. Daerah mangrove yang menjadi kajian dalam penelitian ini juga merupakan lokasipengungsian bagi spesies reptilia seperti biawak, ular, burung dan binatang lainnya. Diprediksi lebih dari 15 burung yang menghuni mangrove atau sebagai tempat persinggahan dan paling dominan adalah burung kuntul (Eggretta sp.). Pada bulan-bulan akhir musim kemarau menjelang musim hujan, lokasi studi banyak dikunjungi beberapa jenis burung migran terutama dari Australia. Komoditas perikanan air payau yang dapat dikembangkan di tambak kawasan mangrove pada lokasi studi adalah udang windu P. monodon; udang vanamei L. vanammei, kepiting bakau S. serrata, S. transquebarica dan S. Paramamosain, bandeng Chanos chanos; nila merah, Oreochromis niloticusdan rumput laut Gracilaria verrucosa.
Kata kunci: tambak, ramah mangrove
Penulis: Brata Pantjara, Indra Jaya Asaad, dan Rachmansyah
Kode Jurnal: jpperikanandd110384

Artikel Terkait :