ASPEK BIOLOGI DAN FLUKTUASI HASIL TANGKAPAN CUCUT TIKUSAN, (ALOPIAS PELAGICUS) DI SAMUDERA HINDIA
ABSTRACT: Cucut tikusan
(Alopias pelagicus) merupakan salah satu spesies cucut yang habitatnya di
perairan oseanik dan umumnya sering tertangkap dengan jaring insang tuna yang
beroperasi di perairan Samudera Hindia. Penelitian ini dilakukan pada April
2002 sampai Desember 2007 di tempat pendaratan ikan Pelabuhan Perikanan
Samudera Cilacap. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan pengamatan
langsung di lapangan dan pengumpulan data melalui enumerator. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hubungan antara panjang total dengan panjang klasper bersifat
logaritmik (R2 = 0,8694) dan berbeda nyata (P < 0,05). Hubungan antara
panjang total dan panjang standar baik jantan dan betina bersifat linier
masing-masing dengan nilai ( R2= 0,9803, dan R2= 0,9423). Frekuensi panjang terendah pada
cucut tikusan jantan antara 150-170 cm (kelompok muda) dan antara 291-310 cm
(kelompok dewasa). Frekuensi tertinggi terdapat pada ukuran antara 231-250 cm
dan antara 251-270 cm. Pada cucut tikusan betina, frekuensi panjang terendah
adalah 200-220 cm (kelompok muda) dan antara 321-340 cm (kelompok dewasa), dan
tertinggi antara 261-280 cm. Sedangkan rasio kelamin jantan dan betina
cucut tikusan mendekati 1:1 (51% : 49%). Hasil tangkapan cucut tikusan selama
enam tahun mengalami penurunan sebesar 34,9 %. Ada indikasi terjadi penurunan
kelimpahan cucut tikusan di perairan Samudera Hindia.
KEYWORDS: Aspek biologi;
fluktuasi hasil tangkapan; cucut tikusan; Samudera Hindia
Penulis: Dharmadi, Fahmi,
Setya Triharyuni
Kode Jurnal: jpperikanandd120395