ANALISIS STATUS PEMANFAATAN SUMBER DAYA IKAN SEBAGAI DASAR PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP BERKELANJUTAN DI WILAYAH PERAIRAN CIREBON
Abstract: Pada dasarnya
pengelolaan perikanan tangkap bertujuan untuk mewujudkan usaha perikanan
tangkap yang berkelanjutan. Untuk itu, laju penangkapan ikan harus tidak
melebihi potensi produksi lestari (Maximum SustainbleYield, MSY) dari sumber
daya ikan dalam suatu wilayah perairan. Namun, pengelola perikanan di Indonesia
umumnya berpandangan, bahwa menentukan MSY dan hasil tangkapan ikan di laut
susah dan mahal. Dengan metode Surplus Production Model, penelitian ini
dimaksudkan untuk mengetahui status pemanfaatan sumber daya ikan berdasarkan
pada jenis alat tangkap, zona penangkapan ikan, dan jenis ikan secara lebih
mudah dan murah di wilayah perairan laut Kabupaten Cirebon. Penelitian
dilakukan dari Oktober 2010 sampai Maret 2011. Hasil penelitian menunjukkan,
bahwa status pemanfaatan sumber daya ikan baik di Zona-I, Zona- II maupun
Zona-III perairan laut Cirebon pada umumnya telah mengalami gejala tangkap
lebih (overfishing). Dari 13 jenis alat tangkap yang digunakan oleh nelayan di
daerah penelitian, tujuh diantaranya yakni payang, dogol, pukat arad, jaring
insang hanyut, jaring insang lingkar, bagan tancap, dan rawai tetap statusnya
sudah melebihi dari jumlah upaya optimum (fopt). Sedangkan, enam jenis alat
tangkap lainnya, yaitu pukat tarik, jaring insang tetap, jaring kantong, anco,
perangkap kerang, dan perangkap lainnya statusnya masih kurang. Adapun
jenis-jenis ikan yang telah mengalami overfishing adalah: teri, teri nasi,
bawal hitam, sunglir, gurita, biji nangka, kapas-kapas, slanget, sotong,
kurisi, kuniran, peperek, kurau, ikan sebelah, cumi-cumi, manyung, tetengkek,
bawal putih, talang, kakap, tongkol, tenggiri, cucut, japuh, tembang,
julung-julung, siro, bilis, pari, alu-alu, dan remang.
Keywords: potensi produksi
lestari; surplus production model;tangkap lebih; underfishing; laut Cirebon;
maximum sustainable yield; surplus production model;overfishing; underfishing;
Cirebon marine waters
Penulis: Pigoselpi Anas, Luky
Adrianto, Ismudi Muchsin, Arief Satria
Kode Jurnal: jpperikanandd110304