ANALISIS FINANSIAL USAHA LEBAH MADU Apis mellifera L.
Abstrak: Tujuan penelitian
adalah untuk mendapatkan informasi tentang kelayakan finansial usaha pada
perusahaan yang bergerak dalam pengusahaan lebah madu Apis mellifera L. Metode
yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif melalui studi kasus yang
berupa analisis dokumen (desk study), yaitu dengan cara mengumpulkan data dari
tiga buah perusahaan di Jawa Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai
rata- rata produksi madu adalah 14,38-30,62 kg/koloni/tahun, harga pokok
produksi madu adalah Rp 7.790,- – Rp 20.500,-/kg madu, harga pokok penjualan
adalah Rp 8.040,- - Rp 25.600,-/kg madu, dan harga penjualan adalah Rp 13.500,-
- Rp 33.000,-/kg madu. Jumlah madu pada saat titik impas atau break event point
(BEP) sebesar 1.230-6.459 kg dan bila dikonversi ke dalam jumlah koloni sebesar
84-240 koloni, sedangkan besarnya nilai penjualan madu hasil perhitungan titik
impas Rp 37.594.000,- – Rp 84.214.000,-. Jumlah koloni dan hasil penjualan madu
ini berada di atas titik impas nilai penjualan, sehingga perusahaan
mendapatkan keuntungan. Besarnya nisbah
manfaat terhadap biaya (B/C
ratio) 1,0-1,39 pada
tingkat diskonto 10 persen. Jangka waktu pengembalian atau payback
period (PBP) agar dana yang tertanam pada suatu investasi dapat diperoleh
kembali seluruhnya 41-58 bulan dari jangka waktu maksimum yang diusulkan selama
60 bulan. Tingkat bunga maksimum atau internal rate of return (IRR) yang dapat
dibayar dalam pengusahaan lebah madu Apis mellifera L. sebesar 10,2-75 persen.
Besarnya manfaat sekarang neto (NPV) pada tingkat diskonto 10 persen sebesar Rp
218.900,- sampai Rp 228.945.600,-. Pengusahaan lebah madu Apis mellifera L.
layak diusahakan karena besarnya produksi di atas titik impas, rasio manfaat terhadap
biaya (B/C ratio) lebih besar dari satu, tingkat bunga maksimum yang dapat
dibayar di atas bunga bank, nilai sekarang dari arus uang pada masa yang akan
datang dengan tingkat diskonto 10 persen bernilai positif dan jangka waktu
pengembalian dana investasi lebih pendek dari jangka waktu maksimum yang
diusulkan.
Penulis: Yelin Adalina
Kode Jurnal: jpkehutanandd080099