Studi Kasus Kelayakan Penerapan Sistem Hybrid Building Applied Photovoltaics (BAPV)-PLN pada Atap Gedung Politeknik Aceh
Abstrak: Belum berkembangnya
sistem Building Applied Photovoltaics (BAPV) pada gedung perkantoran maupun sarana
publik yang disebabkan masih tingginya harga modul surya dan masih minimnya
kajian ekonomis pemakaian modul surya pada Gedung di wilayah Banda Aceh. Selain
itu harga modul surya juga terbilang masih mahal sehingga masyarakat masih
beranggapan butuh modal awal yang cukup besar dalam membangun suatu system BAPV.
Permasalahan tersebut dapat diatasi bila sudah ada kajian teknis dan kajian
ekonomis dari penerapan system BAPV. Studi ini bertujuan untuk mengkaji
penerapan sistem BAPV pada gedung instansi dari segi teknis dan segi ekonomis,
dalam hal ini Gedung yang dijadikan sebagai studi kasus adalah Gedung
Politeknik Aceh. Metode yang digunakan pada kajian teknis yaitu perhitungan
secara teori dan juga simulasi menggunakan software helioscope, sedangkan
metode yang digunakan untuk kajian ekonomis yaitu menggunakan metode analisis
biaya manfaat (cost beneft analysis). Metode tersebut digunakan untuk mencari
nilai Net Present Value (NPV), Payback Periode (PP), Internal Rate of Return
(IRR), dan Beneft Cost Ratio (BCR). Jika nilai rata-rata radiasi matahari yang
mencapai 4,79 kWh/m2/hari dan rata-rata kebutuhan energi perhari nya adalah 592
kWh, maka energi yang dihasilkan dari sistem hibrid BAPV-PLN pada atap Gedung
Politeknik Aceh yaitu sebesar 237 MWh/tahun dengan kapasitas charge controller
yang digunakan adalah 7490 A dan kapasitas baterai yang digunakan adalah 64.487
Ah. Sudut kemiringan panel (tilt angel) yang digunakan yaitu 25o serta jenis
panel yang digunakan berjenis Monocrystalline. Dari segi ekonomis didapatkan
nilai NPV sebesar Rp. 20.022.106.937, PP selama 5,2 Tahun, IRR sebesar 36% danBCR
sebesar 3,49. Berdasarkan hasil evaluasi studi kelayakan bahwa proyek sistem
hibrid BAPV-PLN pada atap Gedung Politeknik Aceh dapat direalisasikan karena
memenuhi kriteria studi kelayakan.
Penulis: Rachmad Ikhsan, Ira
Devi Sara, dan Rakhmad Syafutra Lubis
Kode Jurnal: jptlisetrodd170358
