Pengendalian Mutu Benih Tebu (Saccharum officinarum L.) Mata Tunas Tunggal Menggunakan Pengaturan Kadar Lengas Media Serbuk Abu Sekam Padi
Abstract: Bibit tebu mata
tunas tunggal memiliki umur simpan yang relatif pendek. Apabila tanpa
perlakuan, daya kecambah mata tunas tunggal sudah menurun pada umur simpan 2
hari. Oleh karena itu, dibutuhkan metode penyimpanan yang tepat untuk
memperpanjang umur simpan, sehingga kualitasnya masih baik saat akan ditanam di
lahan petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar lengas media
simpan dan umur simpan tebu terbaik untuk mempertahankan mutu bibit tebu mata
tunas tunggal. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan perlakuan
faktorial 3 × 4 + 1 dalam rancangan lingkungan acak lengkap (RAL). Faktor
pertama adalah media simpan yang terdiri dari media simpan serbuk abu sekam
padi dengan penambahan kadar lengas media 0, 20, 40 dan 60 %. Faktor kedua
adalah klon tebu yang terdiri dari klon Kidang Kencana, klon Bululawang, dan
klon VMC. Pengamatan dilakukan pada umur simpan 0, 4, 8, 12 hari. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara media simpan dan klon
yang digunakan pada jumlah mata tunas
mati, jumlah mata tunas tumbuh, indeks vigor (IV), tinggi tanaman, jumlah daun,
diameter batang sedangkan pada pengamatan lainnya, media simpan dan klon tebu
tidak memberikan pengaruh yang nyata.
Penyimpanan menggunakan media dengan kadar lengas 20% secara umum
sedikit menurunkan kualitas benih. Klon VMC menunjukkan perkecambahan benih
paling baik dilihat dari gaya berkecambah dan indeks vigornya. Dari pengamatan
mutu benih diketahui penambahan kadar lengas mampu memperpanjang masa simpan
hingga umur simpan 12 hari , sedangkan pada mutu bibit penambahan kadar lengas
mampu memperpanjang masa simpan hingga 8 hari.
Penulis: Henricus Tegar
Panuntun
Kode Jurnal: jppertaniandd170034