PENGARUH METODE PEMILIHAN DATA HUJAN PADA PERANCANGAN DEBIT BANJIR DI DAS SERAYU
ABSTRAK: Proses perancangan
bangunan pengendali banjir selalui diawali dengan analisis hidrologi untuk
mengetahui debit banjir yang akan menjadi dasar besarnya dimensi bangunan
pengendali banjir. Pada DAS yang tidak memiliki rekaman data AWLR atau debit,
maka analisis hidrologi dilakukan dengan pengalihragaman data hujan menjadi
data debit yang dimulai dengan memilih seri data hujan, dimana terdapat 2
metode pemilihan seri data hujan, yaitu Annual Maximum Series (AMS) dan Partial
Duration Series (PDS). Pemilihanmetode seri data hujan untuk analisis debit
banjir rancangan akan mempengaruhi desain bangunan pengendali banjir. Publikasi
ini menampilkan pemilihan data hujan menggunakan metode pemilihan seri data
hujan AMS dan PDS untuk studi kasus DAS Serayu. Data hujan yang digunakan
adalah data hujan dari 41 stasiun hujan di dalam dan di sekitar DAS Serayu,
dengan rekaman data dari tahun 1985 hingga 2014. Data hujan yang dipilih,
kemudian lebih lanjut dianalisis dengan menggunakan analisis frekuensi sehingga
didapatkan hujan rancangan untuk tiap kala ulang, dimana distribusi hujan yang
terbaik berdasarkan analisis frekuensi adalah distribusi Log Pearson III. Hujan
rancangan tersebut kemudian digunakan sebagai dasar untuk menghitung debit
banjir menggunakan Hidrograf Satuan Sintetis (HSS). HSS yang digunakan adalah
HSS Nakayasu, ITB-1, dan ITB-2, untuk membandingkan debit banjir berdasarkan
HSS yang paling sesuai dengan DAS Serayu. Debit banjir yang dihasilkan dari
alih ragam data hujan, dibandingkan dengan rekaman debit bendung di bagian
hilir Sungai Serayu. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemilihan data
menggunakan metode AMS dengan HSS Nakayasu dan ITB-1 memberikan debit yang
paling sesuai dengan rekaman data debit di bagian hilir Sungai Serayu.
Kata kunci: Pemilihan Data
Hujan, Annual Maximum Series, Partial Duration Series, Perancangan Debit Banjir
Penulis: Sanidhya Nika Purnomo
Kode Jurnal: jptlisetrodd170405
