Pengaruh Ketebalan Abu Volkan di Atas Permukaan Tanah yang Jatuh pada Berbagai Fase Tumbuh terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung (Zea Mays L.)
Abstract: Erupsi gunung berapi
tidak dapat diprediksi sedangkan menanam tanaman pangan dilakukan secara terus
menerus. Abu volkan hasil erupsi gunung Kelud tahun 2014 mengarah ke barat daya
yaitu ke arah Yogyakarta dengan jarak ratusan kilometer. Tanaman jagung adalah
salah satu tanaman pangan yang dibudidayakan dari dataran rendah sanpai dataran
tinggi. Stadia pertumbuhan tanaman jagung yang terkena abu volkan dapat
berbeda-beda tergantung kapan erupsi gunung berapi terjadi. Penelitian ini telah
dilaksanakan di Dusun Peni, Palbapang, Bantul, Yogyakarta mulai bulan Juni-September
2016. Penelitian disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) faktorial
dua faktor, dengan tiga ulangan. Data pengamatan dianalisis menggunakan analisis
varian (ANOVA), apabila terdapat beda nyata dilakukan uji lanjut jarak bergandaDuncan
taraf nyata 5% guna mengetahui perbandingan antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu volkan yang jatuh saat
tanaman jagung belum berkecambah menyebabkan tanaman jagung tidak tumbuh. Abu
volkan yang jatuh saat tanaman berumur 20 hari atau dalam fase vegetatif secara
umum menunjukkan pertumbuhan dan hasil yang paling baik, akan tetapi akar
tanaman menjadi serabut.
Penulis: Ganang Rudianto
Kode Jurnal: jppertaniandd170028