KINERJA ALSIN SANGRAI KOPI TIPE FLUIDISASI DAN UJI KUALITAS KOPI SANGRAI
Abstract: Citarasa kopi
merupakan aspek utama dalam menentukan kualitas kopi. Banyak hal yang
mempengaruhi citarasa kopi yaitu jenis, lokasi tumbuh, iklim, proses panen dan
pasca panen, proses sangrai, grinding dan cara seduhan. Proses sangrai kopi
bertujuan untuk mengembangkan aroma dan rasa kopi dengan karakteristik tertentu
dan memudahkan proses grinding dan ekstraksi, tetapi dengan proses sangrai yang
benar akan diperoleh kopi sangrai yang mempunyai aktivitas antioksidan. Secara
umum terdapat dua tipe utama sangrai kopi yaitu silinder berputar dan
fluidisasi. Pusat Teknologi Agroindustri (PTA) - BPPT telah merancang bangun
mesin sangrai model fluidisasi dengan kapasitas 500 g/batch. Sangrai kopi tipe
fluidisasi menggunakan udara panas bertekanan untuk mengaduk dan menyangrai
kopi, perpindahan panas dominan secara konveksi, sedangkan silinder berputar
dominan konduksi. Kopi yang digunakan adalah Kopi Arabika Java Sindoro Sumbing.
Pengujian dilakukan untuk 4 jenis kopi Natural, dry, Honey dan Labu dengan 3
derajat kematangan yang berbeda yaitu Light (200 °C), Medium (220 °C), dan Dark
(230 °C). Hasil pengujian proses sangrai menunjukkan kinerja alsin bekerja
dengan baik, ditunjukkan dengan konsistensi profil temperatur selama proses
sangrai dan produk yang dihasilkannya. Semua Proses roasting dengan derajat
kematangan, Light roasting (200 °C) menghasilkan kopi dengan nilai citarasa
diatas 80 (kategori specialty). Sebagai pembanding digunakan kopi jenis dry,
yang diproses menggunakan rotating cylinder dengan derajat kematangan Light.
Hasil pengukuran aktivitas antioksidan tipe fluidisasi menghasilkan 51%, sedang
tipe Silinder Berputar 43% atau selisih 8%, sementara hasil uji cita rasa tidak
menunjukkan perbedaan yang berarti, nilai total tipe fluidisasi 84.13, dan
silinder berputar 84.38.
Penulis: Wahyu Eko Widodo,
Gigih Atmaji, Heryoki Yohanes, Astuti Astuti
Kode Jurnal: jppertaniandd150992