Pengukur Kelembaban Tanah dan Suhu Udara sebagai Pendeteksi Dini Kebakaran Hutan melalui Wireless Sensor Network (WSN) Hardware

Abstrak: Bencana kebakaran dan kekeringan di musim kemarau merupakan dampak tidak terjaganya kelembaban tanah dan suhu udara yang tinggi. Kebijakan pemerintah mengabaikan konservasi air tanah akan meningkatkan intensitas bencana. Pengabaian konservasi air tanah menyebabkan tanah tidak lembab, pohon cepat kering dan mati. Kekeringan menimbulkan kebakaran, apalagi dilahan gambut. Oleh karena itu, dirancang alat pengukur yang terdiri dari tiga sensor node dan masing-masing sensor node terdapat tiga sensor, yaitu : sensor kelembaban tanah dengan menggunakan tembaga silinder sebagai alat ukurnya, DT-Sense Humidity Sensor yang berfungsi untuk mengukur kelembaban udara, dan sensor LM35 yang berfungsi untuk mengukur suhu udara. Masing-masing sensor node berfungsi sebagai pendeteksi dini kebakaran hutan. Untuk pengendali sistem secara keseluruhan digunakan mikrokontroler ATMEGA8535. Hasil pengukuran akan ditransmisikan melalui KYL 500S sebagai alat komunikasi antar sensor node secara Wireless Sensor Network (WSN) menuju server yang berfungsi untuk memonitoring perubahan pengukuran yang terjadi pada masing-masing sensor node. Secara keseluruhan alat ini dapat berkomunikasi dengan baik dalam kondisi Line of Sight (LOS) sejauh 220,5 meter (maksimum), sedangkan untuk kondisi Non-Line of Sight (NLOS) atau dengan adanya obstacle, komunikasi dapat berjalan baik pada jarak maksimum sejauh 185,6 meter.
Kata kunci: Mikrokontroler ATMEGA8535, sensor suhu LM35, sensor kelembaban tanah, DT-Sense Humidity Sensor, KYL 500S, Wireless Sensor Network (WSN)
Penulis: Abrar Hakim, Mohammad Yanuar Hariyawan, Cyntia Widiasari
Kode Jurnal: jptlisetrodd120221

Artikel Terkait :