PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENERAPKAN RANGKAIAN DIGITAL KOMBINASI BERBASIS MOBILE LEARNING DI SMK NEGERI 3 SURABAYA
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk menghasilkan bahan ajar berbasis mobile learning yang valid, mengetahui
respon siswa dan hasil belajar siswa terhadap penggunaan bahan ajar berbasis
mobile learning. Bahan ajar berbasis mobile learning salah satu bentuk memanfatkan
smartphone untuk proses pembelajaran. Bahan ajar ini memuat materi kompetensi
dasar rangkaian digital kombinasi.
Penelitian ini menggunakan metode research and development (R&D) yang
dimodifikasi menjadi tujuh tahap penelitian, yaitu: (1) Analisis potensi dan
masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi produk, (5)
Revisi produk, (6) Uji coba produk, (7) Analisis dan pelaporan hasil
penelitian. Penelitian ini menggunakan dua kelas yaitu XI AV 1 sebagai kelas
kontrol dan XI AV 2 sebagai kelas eksperimen (pretest posttest control group
design). Dalam bahan ajar terdiri dari tutorial penggunaan, tujuan
pembelajaran, materĂ, simulasi, evaluasi, dan profil.
Hasil penelitian berupa data skor validasi bahan ajar berbasis mobile
learning, respon siswa, dan hasil belajar pretest-posttest pada ranah kognitif,
psikomotor, dan afektif. Penilaian validitas terhadap bahan ajar oleh para ahli
memperoleh hasil prosentase penilaian sebagai berikut: (1) Validitas bahan ajar
sebesar 85,56% (sangat layak), (2) Validitas materi pembelajaran sebesar 90,42%
(sangat layak), (3) Validitas butir soal sebesar 83,67% (sangat layak). Hasil
respon siswa memperoleh prosentase sebesar 79,26% (layak). Hasil belajar siswa
ranah kognitif, psikomotor, dan afektif dianalisis menggunakan uji t.
Berdasarkan perhitungan nilai t menggunakan software SPSS v.21 diperoleh hasil
penilaian sebaggai berikut: (1) Nilai thitung = -5,140 (kognitif), (2) Nilai
thitung = - 3,821 (psikomotor), (3) Nilai thitung = 1,271 (afektif). Dengan menggunakan
anĂ¡lisis uji tdua pihak dengan signifikansi = 0,05 dan dk 55 diperoleh nilai
ttabel = ±2,007 untuk kognitif dan psikomotor. Karena kedua nilai thitung
memenuhi kriteria penerimaan H1 atau penolakan H0 yakni nilai thitung< -
ttabel(0,975). Maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan hasil belajar siswa
ranah kognitif dan psikomotor antara kelas kontrol dan eksperimen. Sedangkan
untuk hasil belajar ranah afektif nilai ttabel sebesar 2,10 sehingga tidak
menerima kriteria penerimaan H1 yang dapat disimpulkan tidak ada perbedaan pada
kelas kontrol dan kelas eksperimen.
Penulis: Marufi Nur Arfiana,
Euis Ismayati
Kode Jurnal: jptlisetrodd170121
