Desentralisasi Perguruan Tinggi Daerah Untuk Perbaikan Daya Saing di Tingkat Nasional
Abstract: Kuantitas perguruan
tinggi yang melonjak merupakan salah satu hasil dari diberlakukannya otonomi
daerah dan desentralisasi pendidikan, namun sayangnya tidak dibarengi dengan
peningkatan kualitas yang seharusnya dicapai. Maraknya pendirian perguruan
tinggi di daerah memicu pergeseran pilihan studi lanjut para calon mahasiswa
yang berasal dari daerah, dengan alasan penghematan biaya dan waktu. Namun
fakta mengatakan bahwa nilai akreditasi institusi-institusi daerah akhir-akhir
ini merosot dengan tajam, yang mengakibatkan menurunnya kualitas serta
menimbulkan ancaman penutupan institusi yang bersangkutan, khususnya perguruan
tinggi swasta. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari berbagai
stakeholders pendidikan, karena turunnya kualitas akan langsung berimbas pada
lemahnya daya saing dan daya tawar para lulusan perguruan tinggi daerah di
dunia kerja. Pihak-pihak yang terlibat dalam mengemban tanggung jawab ini
adalah segenap civitas akademika perguruan tinggi, pemerintah dan masyarakat.
Perguruan tinggi diharapkan dapat menciptakan produk-produk kompetitif,
pelatihan jangka pendek, kerjasama dengan institusi lain, menarik hibah dari
luar negeri dan meningkatkan strata pendidikan para pengajarnya, serta
membenahi penjaminan mutu internal perguruan tinggi. Dengan sendirinya, penjaminan
mutu internal yang profesional akan dapat mengikuti standar jaminan mutu
eksternal dari Departemen Pendidikan dan BAN PT. Peran pemerintah dapat
diwujudkan melalui pemberian beasiswa, kenaikan gaji dan kesejahteraan
pengajar, hibah, dan produk-produk kebijakan yang mendorong pertambahan
kualitas pengajar dan proses belajar mengajar di perguruan tinggi daerah.
Penulis: Indah Fitri Astuti
Kode Jurnal: jptinformatikadd110181