SIMULASI SISTEM BUKA TUTUP TOL KANCI – BREBES TIMUR SAAT ARUS MUDIK 2016
ABSTRACT: Kemacetan merupakan
suatu permasalahan pada sektor transportasi yang sampai saat ini masih belum
ditemukan solusinya. Bahkan, jalan tol yang merupakan suatu sarana untuk
mengurangi kemacetan ternyata tidak luput dari kemacetan itu sendiri.
Penelitian yang dilakukan difokuskan pada jalan tol Brebes Timur yang baru saja
selesai dengan studi kasus arus mudik 2016. Pengumpulan data terkait kasus
Brebes Timur, meliputi data lalu lintas pada ruas Kanci-Pejagan, serta lalu
lintas pada tiap Gerbang yang diteliti, yaitu Gerbang Tol Pejagan, Brebes
Barat, dan Brebes Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
faktor penyebab kemacetan serta memberikan salah satu solusi dari kemacetan
melalui simulasi sistem buka tutup pintu gerbang yang ada pada ruas tol yang
diteliti. Metode yang digunakan adalah simulasi dari sistem buka – tutup
dilakukan tanpa adanya survei data langsung, dikarenakan kasus yang diangkat
sudah lama terjadi. Simulasi ini memanfaatkan data sekunder dari operator jalan
tol yang bersangkutan. Analisis pada pembahasan meliputi kapasitas maksimal
dari tiap gerbang, antrian yang terjadi, serta simulasi sistem buka tutup
gerbang tol dengan alternatif penambahan gardu dan pembatasan antrian sebesar 3
km, 4 km, dan 5 km. Hasil dari analisis adalah simulasi dilakukan dengan
menetapkan batas antrian pada tiap gerbang untuk menentukan kapan waktu sistem
buka dan tutup itu dimulai. Kesimpulan dari studi ini yaitu faktor penyebab
dari kemacetan yang ada adalah tingkat kedatangan yang sangat besar (2584
kend/jam pada Gerbang Tol Brebes Timur, 976 kend/jam pada Brebes Barat, 1742
kend/jam pada Pejagan) yang tidak sebanding dengan kapasitas pelayanan yang
ada, dinyatakan dengan besaran . Jika
semakin mendekati 1 maka gerbang semakin jenuh, jika maka gerbang tidak mampu melayani tingkat
kedatangan yang ada (1,076 pada Gerbang Tol Brebes Timur, 0,813 pada Brebes
Barat, 0,967 pada Pejagan). Simulasi yang paling efektif untuk dilakukan adalah
simulasi dengan batas antrian sebesar 4 km dengan waktu pelayanan tiap gardu 12
detik dan tanpa adanya penambahan jumlah gardu. Sebagai tindak lanjut dari
studi ini adalah perlu adanya data yang lebih lengkap agar perhitungan yang
dilakukan lebih rinci dan mendalam, serta ketika simulasi dilakukan perlu
adanya komunikasi yang baik antar gerbang tol terkait untuk menginformasikan
arus dan panjang antrian yang terjadi untuk menentukan pembukaan dan penutupan
gerbang yang dilakukan.
Penulis: Yustika Putra,
Valentino Hary Pratama, Bambang Riyanto, Wahyudi Kushardjoko
Kode Jurnal: jptsipildd170183