PENURUNAN SUSUT NON TEKNIS PADA JARINGAN DISTRIBUSI MENGGUNAKAN SISTEM AUTOMATIC METER READING DI PT. PLN (PERSERO)
Abstrak: Losses atau lebih
dikenal dengan istilah Susut merupakan parameter yang harus selalu diperhatikan
oleh PT. PLN (Persero), karena parameter tersebut yang menunjukkan seberapa
baikefisiensi dari suatu sistem. Semakin besar nilai susut, berarti semakin
kecil efisiensi sistem tersebut. Pada jaringan distribusi susut dapat terjadi
karena beberapa factor, antara lain factor teknis dan non teknis. Prosentase
total susut PLN Disjaya pada tahun 2013 sebesar 8.52%. Angka tersebut masih
jauhdiatas target kinerja yang ditetapkan oleh PLN Pusat sebesar 6.0%. Saat ini
akan diterapkan metode pengukuran energi listrik dengan menggunakan sistem AMR
(Automatic Meter Reading). Sistem AMRmerupakan suatu sistem pembacaan atau
pengambilan data hasil pengukuran energi listrik padakonsumen secara local
maupun jarak jauh, dimana jadwal pembacaan dapat ditentukan sesuaikebutuhan.
AMR dapat mengidentifikasi beberapa anomaly yang dapat menyebabkan terjadinya
susut,antara lain anomaly arus, tegangan dan kesalahan pada saat pengawatan.
Dari hasil perhitungan melalui analisa profil beban AMR diperoleh total susut
energi di PLN Disjaya dan Tangerang pada tahun2014 sebesar 4.551.767,2 kWh atau
setara dengan Rp 4.175.758.693,- (Empat Milyar Seratus Tujuh Puluh Lima Juta
Tujuh Ratus Lima Puluh Delapan Ribu Enam Ratus Sembilan Puluh Tiga Rupiah).Secara
keseluruhan penggunaan system AMR dari tahun ke tahun ini dapat menurunkan
prosentasesusut pada. Pada tahun 2014 prosentase susut sebesar 6.61%.
Penulis: Ellisa Agustina, Alvina
Fitri Amalia
Kode Jurnal: jptmesindd160597