PENGARUH SHIFT KERJA TERHADAP STRESS KERJA PENGENDALI (CONTROLLER) KERETA API INDONESIA
ABSTRACT: Keselamatan kereta
api merupakan permasalahan yang memerlukan perhatian lebih, mengingat moda
transportasi ini merupakan moda yang banyak digunakan oleh masyarakat.
Pengendali adalah salah satu divisi yang sangat mempengaruhi kelancaran dan
keselamatan perjalanan kereta api, sehingga performansi kerja yang baik
merupakan tuntutan yang sangat tinggi bagi divisi tersebut. Shift kerja adalah
salah satu faktor yang dapat mempengaruhi performansi kerja manusia. Shift
kerja terbukti mempengaruhi kelelahan, kantuk dan lainnya, namun hingga saat
ini masih terdapat beberapa pendapat mengenai keterkaitan antara shift kerja
dan stres kerja. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh shift
kerja terhadap stres kerja pengendali kereta api. 17 partisipan adalah pegawai
pengendali kereta api stasiun besar kelas A Daerah Operasi (DAOP) II Bandung.
Alat ukur yang digunakan adalah cocorometer. Cocorometer digunakan untuk
mengukur kadar α- amilase dalam air liur. Pengolahan data dilakukan dengan Uji
Statistika Friedman dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Bonferonni jika
terbukti signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa shift kerja tidak
signifikan mempengaruhi tingkat stres kerja (P > 0,10). Meskipun begitu,
hasil pengukuran pada seluruh partisipan untuk setiap shift sangat tinggi
(120-135 kU/l), dan nilai tertinggi dihasilkan saat shift siang. Hal ini
menunjukkan tingkat stres kerja sangat tinggi dan tidak dipengaruhi oleh shift
kerja. Berdasarkan penelitian ini, tindakan perbaikan terhadap sistem shift
pada PT. Kereta Api Indonesia (KAI) tidak terlalu perlu dilakukan namun
diperlukan peninjauan kembali terhadap faktor lain yang dapat mempengaruhi
tingkat stres kerja, seperti karateristik pekerjaan, beban kerja, lingkungan
kerja ataupun faktor individu.
Penulis: Lauditta Irianti, Ade
Geovania, Hardianto Iridiastadi
Kode Jurnal: jptindustridd150523