PENGARUH PEREBUSAN LARUTAN AIR JAHE (Zingiber Officinale) PADA SERAT BAMBU APUS (Gigantochloa Apus) TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN MIKROSTRUKTUR
Abstract: Gigantochloa apus
merupakan tumbuhan tanaman jenis rumput-rumputan yang mempunyai batang berongga
dan beruas-ruas, serta berakar serabut. Batang bambu apus berbatang kuat, liat,
dan lurus, seratnya memiliki karakteristik yang panjang kuat, dan lentur.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa struktur mikro dari
permukaan serat dan kekuatan tarik serat tanaman bambu apus terhadap lama perebusan
dengan larutan air jahe selama 0, 30, 60, dan 90 menit. Sehingga didapatkan
hasil dari penelitian ini adalah permukaan antara sub serat tanaman bambu apus
semakin terlihat dan diameter semakin membesar jika perebusan semakin lama.
Hasil dari uji tarik serat tanaman bambu apus didapatkan tegangan pada tanpa
perebusan sebesar 3,15965 kgf/mm2, 30 menit sebesar 16,13070 kgf/mm2, 60 menit
sebesar 10,45639 kgf/mm2, 90 menit sebesar 9,45964 kgf/mm2 dan tegangan
tertinggi terdapat pada perebusan 30 menit yaitu 16,13070 kgf/mm2. Dari hasil
penelitian semakin lama perebusan, akan menurunkan kekuatan tarik, ini
dikarenakan banyaknya air yang masuk kedalam celah antar sub seratnya sehingga
menjadi berongga, rapuh dan lignin dari serat itu sendiri terkelupas dengan sendirinya.
Penulis: Muh. Aris Yahya, Sri
Mulyo Bondan Respati, Helmy Purwanto
Kode Jurnal: jptmesindd160235