PENGARUH PENAMBAHAN SERAT IJUK TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG
Abstract: Balok beton
bertulang merupakan bagian dari struktural sebuah bangunan yang kaku dan
dirancang untuk menanggung beban menuju elemen-elemen kolom penopang, yang
terdiri dari beton dan baja tulangan. Balok beton bertulang yang menahan beban
semakin lama akan mengalami retak akibat tegangan tarik yang terjadi, untuk mengurangi
tegangan tarik yang terjadi berbagai penelitian dilakukan salah satunya yaitu
penambahan serat ke dalam beton konvensional yang menunjukan bahwa serat mampu
meningkatkan karakteristik beton secara signifikan.
Serat ijuk yang digunakan dalam campuran beton adalah serat yang dipilih
dengan cara membuang bagian yang tidak beraturan, cara membuangnya dengan
menyisir ijuk dengan sisir kawat. Serat ijuk mempunyai sifat agak kaku dan
seratnya panjang-panjang serta kandungan gabusnya antara 0,5-5% berat. Serat
dapat memberikan ketahanan terhadap retakan yang terjadi pada beton serat
tersebut karena serat dapat merekatkan retak yang terjadi. Keadaan ini mampu
meningkatkan kekerasan balok beton bertulang.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh hasil dari pengaruh penambahan
serat ijuk terhadap kuat lentur balok beton bertulang, dengan mencampur serat
ijuk kedalam adukan beton dengan campuran serat ijuk sebesar 0%, 1% dan 3% dari
volume semen dalam campuran beton, dengan diameter serat ijuk ≤1 mm serta panjang
60 mm. Penempatan beban pada balok beton bertulang dengan menggunakan 2 titik
beban terpusat, dengan jarak 650 mm dari tumpuan dan dimensi balok yang
digunakan adalah 125 x 230 x 2000 mm. Data eksperimen yang didapatkan dicatat
kemudian dibandingkan berdasarkan data perhitungan secara teoritis.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan Mcr pada balok BL.1% sebesar
147,33%, dan pada balok BL.3% sebesar 54,53% terhadap balok kontrol BL.0%.
Peningkatan beban maksimal pada balok dengan campuran serat ijuk BL.1% sebesar
36,28% dan BL.3% sebesar 28,02%, Momen maksimal pada pengujian BL.0% mengalami
penurunan sebesar 11,03%, BL.1% mengalami peningkatan 19,73%, dan BL.3%
mengalami peningkatan 13,92% terhadap nilai momen maksimal teoritis. Nilai
lendutan secara eksperimen untuk BL.0% memiliki nilai selisih sebesar 0,67 mm,
BL.1% sebesar 1,7 mm dan BL.3% sebesar 0,99 mm, terhadap perhitungan secara
teori. Retakan yang terjadi pada ketiga balok uji adalah dominan retak lentur.
Berdasarkan hasil penelitian dengan penambahan serat ijuk ke dalam campuran
beton menambah kuat lentur balok beton bertulang.
Penulis: DYAH RINJANI RATU
PERTIWI, Bambang Sabariman
Kode Jurnal: jptsipildd170068
