Analisis Kegagalan Turbine Guide Bearing Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM)
Abstrak: PT XYZ merupakan
perusahaan yang bergerak dibidang pembangkit listrik tenaga air (PLTA) untuk
dapat terus memproduksi tenaga listrik, perusahaan harus memperhatikan
keandalan pada mesin produksi supaya break down dapat dihindari sebaik mungkin.
Salah satu asset yang memiliki peranan penting adalah turbin air tetapi pada
saat unit turbin beroperasi, terdapat kendala yaitu muncul alarm “High
Temperatur” sebesar 66oC – 68oC, suhu yang ideal yaitu < 65oC.Tujuan
penelitian ini menentukan penyebab kegagalan, komponen kritis, dan meminimasi kegagalan fungsi mesin (turbine
guide bearing) dengan analisis Reliability Centered Maintenance (RCM). Manfaat
dari penelitian ini adalah dapat mempertahankan kondisi turbine guide bearing
terutama pada saat unit sedang beroperasi dan pencegahan sebelum kegagalan
terjadi.Hasil dari penilitian menunjukan penyebab kegagalan high temperature
pada sistem turbine guide bearing adalah clearance bantalan guide bearing
dengan nilai RPN sebesar168, sistem pelumasan dengan nilai RPN sebesar72, Heat
Exchanger dengan nilai RPN sebesar42, sistem air pendingin dengan nilai RPN
sebesar 36, dan sensor temperatur dengan nilai RPN sebesar 32. Berdasarkan
keandalan pada turbine guide bearing menunjukan nilai MTBF sebesar 470, nilai
MTTR sebesar207,nilai Mpt sebesar0,48,
nilai laju kerusakan (λ) sebesar 0,00136, dan nilai keandalan sebesar
91%. Dikarenakan 81% high temperature disebabkan oleh 3 (tiga) mode kegagalan
tersebut. Usulan pemeliharaan berdasarkan metode RCM adalah tindakan yang
direkomendasikan berupa perawatan berbasis kondisi atau sebelum sistem
beroperasi 470 jam harus dilakukan sebelum muncul indikasi kegagalan.
Kata kunci: Fault Tree
Analysis, Failure Mode and Effect Analysis, Reliability Centered Maintenance,
Keandalan
Penulis: Fadhli Hakim Akbar,
Titin Isna Oesman, Endang Widuri Asih
Kode Jurnal: jptindustridd170017