PERENCANAAN PENGEMBANGAN BANDAR UDARA WASIOR DI KABUPATEN TELUK WONDAMA PROPINSI PAPUA BARAT
Abstract: Kabupaten Teluk
Wondama merupakan Kabupaten yang dahulunya di mekarkan dari Kabupaten Manokwari
dan saat ini sedang giat-giatnya membenahi dan meningkatkan sarana
infrastruktur yang ada terutama di ibukota Wasior. Bandar udara Wasior saat ini
tergolong sebagai bandara perintis dengan jenis pesawat yang beroperasi Cessna
Caravan 208A sehingga dianggap perlu untuk ditingkatkan kemampuan pelayanannya
agar dapat memenuhi permintaan masyarakat serta ikut menunjang pertumbuhan dan
perkembangan daerah.
Dalam merencanakan pengembangan suatu lapangan terbang harus
memperkirakan arus lalu lintas di masa yang akan datang. Dengan menganalisa
data lima tahun jumlah penumpang, bagasi dan cargo menggunakan analisa regresi
dapat diramalkan arus lalu lintas dimasa yang akan datang sehingga pengembangan
bandar udara diaggap perlu dilakukan atau tidak. Berdasarkan data-data primer
yang diperoleh dari bandara seperti data klimatologi, data karakteristik
pesawat, data tanah, keadaan Topografi dan data existing bandara digunakan
sebagai acuan dalam merencanakan pengembangan bandar udara.
Untuk pengembangan bandar udara Wasior yang akan direncanakan adalah
Runway, Taxiway, Apron, Terminal penumpang, Gudang dan Parkir kendaraan.
Berdasarkan hasil perhitungan yang mengacu pada standar Internasional
Civil Aviation organization (ICAO) dengan pesawat rencana ATR 42-200 maka
dibutuhkan panjang landasan 1.735 meter lebar 45 meter dan jarak antara sumbu
landasan pacu dan sumbu landasan hubung adalah 175 meter lebar total taxiway 25
meter dengan tebal perkerasan lentur 60 Cm, luas apron 177 × 59 = 6.903 m2,
tebal perkerasan rigid pada apron Metode Federal Aviation Administration (FAA)
= 19 Cm sedangkan dengan metode Portland Cemen Asosiation (PCA) = 18 Cm, luas
terminal penumpang 2504 m2, luas gudang 41 m2 dan luas pelataran parkir 425 m2.
Penulis: Irwanto L.
Pongsipulung, Freddy Jansen, Audie L. E. Rumayar
Kode Jurnal: jptsipildd150480