KUAT TARIK BELAH BETON GEOPOLYMER BERBASIS ABU TERBANG (FLY ASH)
Abstract: Beton yang tersusun
dari komposisi utama agregat kasar, agregat halus, air, dan Semen Portland (SP)
menjadi material yang sangat penting dan banyak digunakan untuk membangun
berbagai infrastruktur, namun dalam proses produksi Semen Portland terjadi
pelepasan karbon dioksida (CO2) yang cukup besar ke atmosfir yang dapat merusak
lingkungan, untuk itu diperlukan material lainnya sebagai pengganti Semen
Portland untuk digunakan pada pembuatan beton. Beton Geopolymer merupakan salah
satu alternatif untuk mengatasi masalah penggunaan semen yang kurang ramah
lingkungan dalam proses produksinya. Dalam penelitian ini beton geopolymer
dibuat tanpa menggunakan semen sebagai bahan pengikat, dan sebagai pengganti
digunakan abu terbang (fly ash) yang mengandung silika dan alumina yang akan
bereaksi dengan cairan alkalin untuk menghasilkan bahan pengikat (binder).
Pada penelitian ini kuat tarik beton pada umur tujuh hari diuji melalui
tes kuat tarik belah. Material yang digunakan adalah abu terbang (fly ash) asal
PLTU Amurang, sodium silikat, sodium hidroksida dengan konsentrasi 8M, dan
Superplastisizer Viscocrete-10. Benda uji yang digunakan adalah silinder ukuran
10/20 cm, dengan metode curing menggunakan oven dengan variasi curing time 4,
8, 12, dan 24 jam masing-masing 6 sampel.
Nilai maksimum rata-rata kuat tarik belah beton geopolymer berbasis fly
ash dalam penelitian ini sebesar 1,685 MPa didapatkan pada variasi curing time
24 jam menggunakan oven dengan umur saat tes 7 hari. Dan jika dibandingkan
dengan kuat tekannya menghasilkan nilai . Dari variasi curing time tersebut
dapat dilihat bahwa semakin lama curing time maka semakin besar kuat tarik yang
dihasilkan.
Penulis: Andre Kusuma Putra,
Steenie E. Wallah, Servie O. Dapas
Kode Jurnal: jptsipildd140877