Pola Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Untuk Mengoptimalkan Kemampuan Anak Autis Di Sekolah Dasar

Abstract: Anak dengan spektrum autis memiliki masalah perkembangan yang cukup berat. Namun mereka memiliki hak yang sama dalam pendidikan, sehingga tidak jarang kita temui mereka di sekolah-sekolah, baik di sekolah luar biasa maupun sekolah umum (inklusi). Anak autis membutuhkan dukungan dari berbagai pihak dalam mengoptimakan kemampuannya. Perkembangan anak autis tidak seperti anak pada umumnya, mereka sering membentuk pola tertentu dan membutuhkan konsistensi yang tinggi. Oleh karena itu sekolah melalui bimbingan konseling memerlukan kerjasama dengan berbagai pihak terutama keluarga yang memiliki intensitas interaksi sangat tinggi bersama anak. Dengan adanya kerjasama sekolah dan keluarga melalui bimbingan dan konseling, juga akan memudahkan dan membantu keluarga terutama orangtua dalam membangun hubungan serta melakukan intervensi yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini menggunakan metode kajian literatur dari berbagai sumber mutakhir yang sesuai. Kajian ini menghasilkan sebuah pola pelaksanaan bimbingan dan konseling secara umum yang melibatkan keluarga terutama orangtua guna mengoptimalkan kemampuan anak. Di dalam pola terdapat tiga proses yaitu (1) identifikasi merupakan pelaksanaan asesmen untuk mengetahui kondisi anak autis, baik masalah maupun potensi yang dimilikinya; (2) Solusi atau rancangan program bimbingan dan konseling berdasarkan hasil asesmen agar memberikan fokus yang jelas terhadap kemampuan anak yang akan di optimalkan.; dan (3) pelaksanaan. Pada proses yang terakhir yaitu pelaksanaan terjadi kerjasama antara (1) konselor dan anak, (2) konselor dan orangtua, serta (3) konselor terhadap hubungan orangtua dan anak. Dengan adanya pola pelaksanaan umum ini maka akan memudahkan sekolah dalam membantu siswa autis untuk mengoptimalkan kemampuannya. Sekolah dasar dipilih karena pada usia-usia inilah sekolah melalui bimbingan dan konseling mengenal anak secara utuh dari berbagai aspek serta mulai membangunnya menjadi pribadi dan perilaku serta perkembangan yang lebih optimal.
Kata kunci: Bimbingan dan konseling (BK), autis, sekolah dasar
Penulis: Novika Sari
Kode Jurnal: jpbkdd160489

Artikel Terkait :