PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO ANIMASI ANTI KEKRASAN VERBAL DALAM LAYANAN INFORMASI DI SMPN 1 SRENGAT
Abstrak: Tindak kekerasan pada
siswa di sekolah juga dikenal sebagai tindak kekerasan atau penindasan yang
disebut bullying. Banyak terjadi tindak
kekerasan verbal yang sering dilakukan oleh siswa SMP tapi tidak mereka sadari
jika tindakan tersebut termasuk perilaku menyimpang. Berdasarkan hasil
wawancara yang dilakukan dengan guru BK di SMPN 1 Srengat mengatakan bahwa ada
enam siswa disekolah telah mengalami
bullying secara verbal. Pelaku kekerasan verbal tidak lain adalah teman sebaya
disekolah. Upaya yang diberikan guru BK adalah adalah pemberian layanan
informasi tentang kekerasan verbal dengan metode ceramah, tetapi masih banyak
siswa yang tidak memahami dan malas mendengarkan. Minimnya pemahaman tentang
kekerasan verbal menyebabkan pelaku bullying tidak menyadari jika perbuatanya
merugikan orang lain. Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah media yang lebih
menarik yang dapat digunakan sebagai layanan informasi.
Penelitian ini menggunakan video animasi anti kekerasan verbal sebagai
media. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan suatu produk berupa
media video animasi yang lebih menarik agar siswa lebih tertarik untuk memperhatikan
dalam pelaksanaan layanan informasi.Media tersebut dikembangkan dengan memenuhi
criteria akseptabilitas (kegunaan, kelayakan, kepatutan, danketepatan). Selain
itu, terdapat buku panduan sebagai acuan penggunaan media untuk konselor.
Dalam proses pengembangannya, pengembang menggunakan model pengembangan
Borg and Galls (1983) yang telah disederhanakan menjadi lima tahap oleh tim
Puslitjaknov sebagai acuan. Terdapat tiga tahap yang dilaksanakan dalam
penelitian ini, yaitu analisis produk yang akan dikembangkan, mengembangkan
produk awal, validasi ahli dan revisi. Analisis data yang digunakan untuk
mengolah data hasil validasi dari ahli materi, ahli media, dan ahli lapangan
adalah presentase. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah angket untuk mengetahui
kelayakan media video animasi anti kekerasan verbal yang memenuhi kriteria
akseptabilitas.
Dari hasil uji coba dengan ahli materi diperoleh rerata presentase
sebesar 87,9%, hasil ahli media diperoleh 84,8%, danhasil uji coba dengan ahli
lapangan diperoleh rerata 90,1%. Selanjutnya rata-rata dari semua presentase
hasil validasi adalah 87,6%. Setelah mendapatkan data tersebut dihasilkan pula
data kualitatif berupa saran atau masukan untuk perbaikan produk. Berdasarkan
hasil penilaian tersebut,media video animasi anti kekerasan verbal telah
memenuhi kriteria akseptabilitas dengan predikat sangat baik dan dapat
digunakan oleh konselor dalam memberikan layanan informasi di sekolah.
Penulis: NATASHA NIKITA SHELLA
Kode Jurnal: jpbkdd170099