METODE-METODE BIMBINGAN AGAMA ANAK JALANAN
ABSTRACT: Anak Jalanan merupakan fenomena ketidakberdayaan orang tua untuk melindungi mereka
sehingga anak dijadikan media untuk
memenuhi kebutuhan keluarga atau untuk memenuhi kebutuhannya sendiri dengan
lepas dari orang tua dan mencari nafkah di jalanan. Jumlah anak jalanan yang
tinggi di wilayah Eks Karesidenan Pati mengharuskan usaha pemberdayaan yang
serius dari pemerintah untuk menekan jumlah anak jalanan. Tulisan ini berusaha
membuka cakrawala atau pandangan kita tentang anak jalanan, bahwa bagaimanapun
kondisi dan keberadaannya, anak jalanan merupakan anak pada umumnya yaitu pada
masa prtumbuhan, sehingga keberadaannya memerlukan sentuhan orang dewasa
diantaranya melalui bimbingan agama,
sehingga potensi yang dimiliki dapat
tumbuh dan berkembang secara maksimal.
Bimbingan agama yang ada diharapkan mampu mengatasi permasalahan
keagamaan anak-anak jalanan. Guna
membantu mewujudkan perkembangan
potensinya, seseorang membutuhkan
bimbingan agama dari orang lain.
Termasuk di dalamnya adalah anak
jalanan yang masih dalam masa pertumbuhan,
akan senantiasa membutuhkan peran
orang dewasa agar potensi agamanya dapat tumbuh secara maksimal.
Terdapat dua metode bimbingan yaitu 1. metode langsung yang terdiri dari teknik
individual; percakapan pribadi, kunjungan ke rumah dan kunjungan kerja serta
teknik kelompok yang meliputi; diskusi kelompok, karyawisata, sosiodrama dan
group teaching, 2. Metode tidak langsung terdiri dari; metode individual dan
metode kelompok/massal
Penulis: Mubasyaroh
Kode Jurnal: jpbkdd140413