ANALISIS EKSPERIMENTAL PENGARUH PENEMPATAN SAMBUNGAN BASAH (WET-JOINT) TERHADAP BEBAN ULTIMIT BALOK BETON BERTULANG
ABSTRACT: Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis secara eksperimental pengaruh penempatansambungan
basah (wet-joint) pada balok beton pracetak, yaitu pada daerah geser maksimum
dandaerah lentur maksimum. Perilaku balok pracetak yang disambung dibandingkan
dengan perilakubalok beton monolit.Benda uji untuk wet-joint pada daerah geser
berupa 3 balok beton bertulang(150mmx300mmx2200mm), yaitu 1 buah balok monolit
(BMN-G) dan 2 buah balok pracetak(BPN1-G dan BPN2-G). Panjang wet-joint-geser
300mm dan diletakkan di antara tumpuan danbeban terpusat. Benda uji untuk
wet-joint pada daerah lentur berupa 4 balok beton
bertulang(150mmx250mmx2100mm), yaitu 1 buah balok monolit (BMN-L) dan 3 buah
balok pracetak(BPN1-L, BPN2-L, dan BPN3-L). Panjang wet-joint-lentur 400mm dan
diletakkan di tengahbentang balok Kedua balok pracetak tersebut dibandingkan
dengan balok monolit tanpasambungan (BM). Balok ditumpu sendi-rol, kemudian
diberi 2 beban terpusat pada jarak yangsimetris dari masing-masing
tumpuan.Hasil pengujian berupa analisis kurva hubungan beban-lendutan dan pola
retak. Beban ultimityang dapat diterima BPN1-L, BPN2-L, dan BPN3-L hanya
berkisar 60-70% dari beban ultimitBMN-L. Sedangkan beban ultimit yang dapat
diterima BPN1-G dan BPN2-G sebesar > 90% daribeban ultimit BMN-G. Penempatan
wet-joint p1ada daerah geser maksimum balok memberikanperforma yang lebih baik
dibandingkan pada daerah lentur maksimum balok.
Penulis: Vera A. Noorhidana
Kode Jurnal: jptsipildd090125