Metoda Ekstraksi Cair-Cair sebagai Alternatif untuk Pembersihan Lingkungan Perairan dari Limbah Cair Industri Kelapa Sawit
Abstract: Telah dilakukan
penelitian tentang pembersihan lingkungan perairan melalui metoda ekstraksi
cair-cair dalam rangka mengurangi polusi lingkungan yang dihasilkan oleh limbah
cair industri kelapa sawit, yang manfaatnya dapat sebagai bahan dasar industri
makanan dan farmasi. Metode ini bermanfaat untuk mengekstraksi limbah cair yang
mengandung gugus yang bersifat hidrofil dan lebih sukar menguap daripada air.
Apabila dibandingkan dengan metode pengendapan yang konvensional untuk larutan
dengan konsentrasi asam yang tinggi, maka metode ini lebih cocok untuk larutan
dengan konsentrasi asamasam karboksilat kurang dari 3%. Apabila dibandingkan
dengan limbah cair agroindustri sebenarnya, maka pada penelitian ini dipergunakan
limbah modelyang berisi 5 g/l dan 10 g/l asam butirat dalam larutannya.
Penelitian dilakukan dalam berbagai konsentrasi pelarut mulai dari 30% - 80%
volume TBF dan TEF sebagai pelarut utama dalam campuran dengan dodekana sebagai
pelarut pendamping (diluent). Pengurangan massa jenis dan viskositas yang
dimiliki pelarut utama, oleh adanya diluent akan sangat membantu dalam proses ekstraksi
dan transfer massa. Persentase asam terekstraksi dalam fasa organic dalam rasio
pelarut secara volumetri telah ditentukan dalam penelitian ini, yaitu kemampuan
maksimum pelarut TBF pada 80% v/v mencapai 53,34% dan 52,78% untuk pelarut TEF.
Selanjutnya dari sifat ketidaklarutan dalam air dan kemampuan ekstraksinya, TBF
dan TEF, belum dapat dipromosikan sebagai ekstrakstan untuk penggunaan dalam
industri kelapa sawit, dikarenakan tidak semua asam butirat yang ada di dalam
limbah cair tersebut dapat diekstraksi.
Penulis: Agus M. H. Putranto
Kode Jurnal: jpfisikadd090070